REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari masih menunggu petunjuk kegiatan vaksinasi booster kedua untuk tenaga kesehatan (nakes) di tengah kenaikan kasus Covid-19. Diharapkan kegiatan vaksinasi booster kedua ini dapat segera dilaksanakan untuk mencegah penyebaran kasus.
"Sebaiknya iya (secepatnya), terlindungi lebih aman dan murah daripada mengobati. Mengobati harus istirahat," ujar Plt Direktur RSUD Bandung Kiwari Taat Tagore saat dikonfirmasi, Ahad (31/7/2022).
Ia menuturkan sejauh ini pihaknya belum mendapatkan petunjuk dari Dinas Kesehatan Kota Bandung terkait pelaksanaan vaksinasi booster kedua untuk nakes. Taat mengatakan pihaknya biasa diundang terlebih dahulu untuk diberitahu tentang risiko vaksin booster. "Petunjuk dari dinas belum ada, kapan mau mulai. Biasa diundang dulu dengan berbagai risiko booster apa," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung tengah mengumpulkan data tenaga kesehatan (nakes) pada fasilitas kesehatan untuk segera divaksin booster yang kedua kali. Vaksinasi dilakukan mengingat penyebaran Covid-19 saat ini mengalami kenaikan signifikan.
"Belum, untuk vaksinasi booster nakes dosis dua kami masih dalam proses koordinasi," ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Ira Dewi Anjani, Ahad (31/7/2022).
Ia menuturkan koordinasi dilakukan ke pemerintah pusat, lintas program, dan sektoral. Proses koordinasi akan membahas tentang pendataan sasaran nakes, kebutuhan logistik, pelaksanaan dan pencatatan, serta pelaporan."Dosis keempat nakes harus disesuaikan dengan dosis ketiganya," ungkapnya.
Pada bulan Agustus, ia melanjutkan dinas kesehatan turut melaksanakan bulan imunisasi anak nasional (BIAN) dan anak sekolah (BIAS)."Bulan Agustus ini kami ada BIAN, BIAS, vaksinasi rutin," katanya. Selain itu vaksinasi Covid-19 pada akhir Agustus ditargetkan minimal 50 persen.
"Harus mengejar (cakupan) vaksinasi booster ketiga minimal 50 persen di akhir Agustus, sehingga semua harus direncanakan dengan baik," katanya.