Ahad 31 Jul 2022 15:51 WIB

Arab Saudi Minta Warganya Menjauh dari Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat

Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah Arab Saudi

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Suasana warga kota di Arab Saudi ketika hujan turun (ilustrasi). Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah Arab Saudi
Foto: saudigazette
Suasana warga kota di Arab Saudi ketika hujan turun (ilustrasi). Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH–Otoritas Pertahanan Sipil Arab Saudi  telah meminta semua warganya untuk menjauh dari tempat-tempat yang diprediksikan akan terjadi badai petir dan hujan lebat.

Permintaan otoritas itu seiring dengan pengumuman kemungkinan berlanjutnya badai petir di sebagian besar wilayah kerajaan yang akan dimulai dari Sabtu, (30/7/2022) hingga Rabu (3/8/2022).

Baca Juga

Menurut badan itu juga, wilayah Asir, Najran, Jazan dan Al Baha akan terkena hujan sedang hingga lebat, selain angin kencang yang dapat menyebabkan hujan lebat. Disebutkan bahwa wilayah Kota Riyadh, Provinsi Timur, Qassim dan Hail mungkin terpengaruh oleh hujan ringan hingga sedang.

Dilansir dari Saudi Gazette, Sabtu (30/7/2022), Pusat Meteorologi Nasional (NCM) menyebutkan, kelanjutan hujan juga mencakup wilayah Makkah.

Juru bicara resmi Direktorat, Kolonel Mohammed Al Hammadi, mengatakan bahwa setiap orang harus berhati-hati terhadap potensi risiko yang mungkin terjadi dalam cuaca hujan seperti itu, dan menjauh dari tempat-tempat di mana muncul aliran deras.

Dia juga meminta semua orang untuk mematuhi instruksi dari Pertahanan Sipil yang mereka umumkan melalui media dan situs web resmi mereka agar menjaga mereka aman dari bahaya apa pun.

Padahal pertengahan Juli ini, sejumlah kota di Arab Saudi sempat mengalami cuaca panas ekstrem. Daerah Dammam bahkan mencatat suhu tertinggi pada 48 derajat Celsius, disusul Al-Ahsa 47 derajat Celcius dan berturut setelahnya Hafr Al-Batin 46 derajat Celcius.

Daerah Madinah, Riyadh, Wadi Al-Dawasir dan Al-Kharj masing-masing 45 derajat Celcius, sedangkan Makkah Sharurah, serta Rafha masing-masing 43 derajat Celcius .

Panas yang membakar di Riyadh saat itu hingga membuat hari itu terasa tidak nyaman bagi penduduk, bahkan beberapa orang bahkan melaporkan ban mobil mereka pecah di jalan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement