REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Sebanyak 16 kapal yang membawa muatan gandum dan biji-bijian berangkat dari pelabuhan Odesa di Ukraina, pada Sabtu (30/7/2022). Aljazirah melaporkan, sebanyak 25 juta ton biji-bijian akan dikirim ke Afrika, Timur Tengah, dan bagian lain dunia sebagai bagian dari kesepakatan ekspor biji-bijian yang didukung PBB dan ditandatangani antara Moskow dan Kiev pada 22 Juli.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengunjungi pelabuhan Chernomorsk di wilayah Odesa pada Jumat (29/7/2022) untuk menyaksikan persiapan kapal mengekspor gandum. Ini adalah pertama kalinya kapal Ukraina meninggalkan pelabuhan sejak invasi Rusia.
“Kapal pertama membawa muatan sejak awal perang,” kata Zelenskyy, dilansir Aljazirah, Ahad (31/7/2022).
Pada Jumat, terjadi serangan terhadap pusat penahanan pra-ajudikasi di Olenivka, wilayah Donetsk yang dikuasai separatis. Rusia menuduh Kiev menyerang penjara dengan sistem rudal HIMARS buatan Amerika Serikat. Serangan ini menewaskan puluhan tahanan, termasuk beberapa yang dianggap sebagai pahlawan perang oleh Kiev karena mempertahankan pabrik baja Azovstal di Mariupol.
Pasukan Ukraina membantah melakukan serangan itu. Pasukan Ukraina mengatakan, mereka menghindari menyerang infrastruktur sipil sesuai dengan hukum internasional.
“Ini adalah kejahatan perang yang disengaja di pihak Rusia, pembunuhan yang disengaja terhadap tawanan perang Ukraina,” kata Zelenskyy.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa 50 tahanan tewas. Ketegangan dapat menghambat tujuan untuk mengekspor sekitar empat hingga lima kapal curah besar per hari. Kapal tersebut mengangkut biji-bijian dari pelabuhan ke Afrika, Timur Tengah dan Asia, yang menghadapi kekurangan pangan dan, kelaparan. Badan-badan PBB seperti Program Pangan Dunia telah mengatur untuk menerima biji-bijian bagi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak