REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batam Tourism and Promotion Board menyebutkan potensi wisata hutan bakau (mangrove) di Batam Kepulauan Riau sangat besar. Direktur Eksekutif Batam Tourism and Promotion Board, Edi sutrisno mengatakan wisata mangrove masuk ke dalam wisata hijau.
"Mangrove ini potensinya sebenarnya tidak saja menjaga ekosistem laut atau pantai, itu fungsi secara ekologinya menjaga pantai dari abrasi atau sebagai nya," kata dia.
Menurut Edi, hutan mangrove merupakan salah salah satu potensi destinasi wisata karena bisa dibuat jalur trackingwisatawan terutama mereka para penikmat perjalanan di alam terbuka.Untuk di Kota Batam, hingga saat ini terdapat dua lokasi wisata magrove di antaranya Kampung Terih dan Bakau Serip Nongsa Pandang Tak Jemu.
"Di Batam sendiri ada beberapa temuan pemilik destinasi sudah menggunakan mangrove sebagai alat untuk menarik wisatawan dalam atau luar negeri. Seperti Kampung Terih dan Bakau Serip Nongsa Pandang Tak Jemu yang pariwisata berbasis menggunakan mangrove sebagai sajian utama," ujar Edi.
Bahkan desa wisata Bakau Serip Nongsa Pandang Tak Jemu masuk dalam 50 desa wisata terbaik di Indonesia.