REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa Amerika (NASA) merilis beberapa gambar teleskop James Webb (JWST) dari Planet Jupiter. Gambar diambil pada 14 Juli, tetapi teleskop terus mengunjungi kembali planet ini untuk menunjukkan potensi JWST dalam mempelajari tata surya kita sendiri serta alam semesta yang jauh.
Potensi itu ditampilkan dalam gambar mentah (raw image) yang diambil oleh instrumen Near Infrared Camera (NIRCam) teleskop pada 27 Juli 2022. Gambar menyoroti badai besar Jupiter, Great Red Spot yang terkenal, serta gerombolan di atmosfer planet.
Gambar tersebut, bersama dengan pengamatan Webb lainnya, dirancang untuk membantu para ilmuwan memahami atmosfer di Jupiter. Gambar itu juga diharapkan bisa membantu mengkarakterisasi struktur dan lapisan termal di Jupiter serta mempelajari fenomena seperti angin dan aurora.
Dilansir dari Space, Ahad (31/7/2022), untuk membuat gambar baru, NIRCam menatap Jupiter selama hampir 11 menit menggunakan apa yang oleh para ilmuwan disebut filter F212N, yang mengamati cahaya yang memiliki panjang gelombang 2,12 mikron, kira-kira panjangnya bakteri biasa.
Menurut jadwal awal yang dirilis oleh Space Telescope Science Institute di Maryland, yang mengoperasikan JWST, pekan depan observatorium ini diharapkan bisa mengungkap fenomena vulkanik Jupiter Io, asteroid besar Hygeia dan sisa-sisa supernova Cassiopeia A.
Namun, jadwal pengamatan selalu dapat berubah. Selain itu, tidak semua data JWST bisa segera dipublikasikan. Kadang, para ilmuwan yang meminta data tersebut mendapatkan akses khusus selama satu tahun untuk memudahkan analisis mereka.