Senin 01 Aug 2022 08:29 WIB

Wisman Keluhkan Antrean di Bandara Ngurah Rai, Begini Respons Wagub Bali

Wagub Cok Ace meminta proses menunggu barang penumpang di bandara dipercepat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.
Foto: Dok Pemprov Bali
Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati memeriksa langsung situasi terkini imigrasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, terkait dengan beredarnya kabar antrean pelaku perjalanan luar negeri hingga lima jam. Ternyata masalahnya ada pada konter imigrasi dalam bandara.

"Konter imigrasi yang sempat dikeluhkan kemarin, pada hari ini telah dibuka sebanyak 16 konter, termasuk tiga konter yang akan disiapkan untuk delegasi G20," kata Tjokorda dalam keterangan tertulisnya di Kabupaten Badung, Ahad (31/7/2022).

Cok Ace, sapaan akrabnya, menjelaskan, selain itu masih terdapat tiga konter yang masih dalam perbaikan. Ketua PHRI Bali itu juga menyarankan proses perbaikan agar bisa dipercepat penyelesaiannya. Hal itu mengingat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) setiap hari menunjukan tren peningkatan.

"Memang barang-barang penumpang kelihatannya masih cukup lama prosesnya, antara 30 menit sampai satu jam. Tetapi saya sudah minta dan berharap agar proses menunggu barang penumpang bisa dipercepat. Ini bukan salah siapa-siapa, tapi mekanismenya seperti itu," ujar Cok Ace.

Meskipun demikian, Cok Ace meminta pihak imigrasi Bandara Ngurah Rai untuk menambah kursi khusus untuk difabel dan orang tua pada area antre pengambilan bagasi. Hal itu penting dilakukan untuk memberikan pelayanan yang memadai kepada pengguna jasa bandara.

Cok Ace sempat berbincang dengan wisatawan yang baru tiba dari Prancis. Wisatawan tersebut menyampaikan, tidak ada keluhan selama proses kedatangan sampai dengan pengambilan bagasi.

Cok Ace didampingi Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Sugito, Airport Screening Security Angkasa Pura I Kiki Aprinia, Airport Operation Center Head Nyoman Dharmajaya, Otoritas Bandara Flight Operation Inspector Yohanes Aris Nalendro, serta Pemroses Data Angkutan Udara, Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Julian Sulistyo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement