REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Istana Kepresidenan akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-77 pada 17 Agustus nanti. Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menyampaikan, dalam perayaan kali ini, Istana akan mengundang jajaran para menteri, ketua lembaga, dan juga para petinggi TNI-Polri untuk ikut merayakan HUT Kemerdekaan secara langsung.
Selain itu, Istana juga akan mengundang secara terbatas sekitar 2.000 masyarakat pada pagi hari dan sekitar 3.000 masyarakat pada sore hari.
“Perbedaan tahun lalu adalah kami tidak mengundang masyarakat, tapi kali ini kita undang masyarakat terbatas,” ujar Heru saat konferensi pers pada Senin (1/8).
Menurut Heru, bagi masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana, maka perlu mendaftar terlebih dahulu secara online melalui website yang sudah disediakan. Pendaftaran untuk masyarakat akan ditutup jika kuota sudah terpenuhi.
Namun demikian, masyarakat yang akan menghadiri secara langsung di Istana perlu menerapkan protokol kesehatan dan memenuhi syarat yang ditentukan, yakni di antaranya sudah mendapatkan vaksin booster Covid-19 serta melakukan swab antigen terlebih dahulu.
Acara perayaan HUT Kemerdekaan RI ini juga akan digelar secara virtual dan diikuti oleh seluruh kepala daerah. Memulai rangkaian acara perayaan HUT RI ini, Istana akan menggelar acara dzikir kebangsaan yang juga akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga para tokoh lintas agama pada 1 Agustus malam ini.
Pada puncak perayaan Hari Kemerdekaan di Istana pada 17 Agustus nanti, acara akan dimulai pada pukul 09.45 WIB untuk memperingati detik-detik proklamasi. Sebelum acara dimulai, Istana juga menggelar acara hiburan untuk masyarakat yang akan dimulai sejak pukul 08.00 WIB.
Kemudian pada sore harinya, akan dilakukan kegiatan penurunan bendera. Sebelum penurunan bendera, juga akan digelar acara hiburan pada pukul 15.00 WIB.
Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, Istana juga mengundang secara fisik para mantan Presiden dan Wakil Presiden.
“Tentunya kami semua undang untuk hadir di Istana tapi karena dalam pandemi ini kita juga membuka ruang untuk hadir secara online. Jadi, pada prinsipnya kami mengundang presiden dan wakil presiden periode sebelumnya,” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika