REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pimpinan Cabang Persaudaraan Muslimah (PC Salimah) Bojonggede, Kabupaten Bogor, kembali menggelar kajian hadits pada hari Ahad (31/7/2022). Kajian ini mengangkat tema Hadits ke 11, yaitu tentang Ambil Yang Meyakinkan Dan Tinggalkan Yang Meragukan.
Acara digelar melalui zoom meeting, dan berlangsung sejak pukul 08.30 WIB hingga pukul 11.00 waktu setempat, serta dihadiri oleh sekitar 60 orang peserta.
Eti Rusmiati, ketua panitia sekaligus ketua Departemen Dakwah PC Salimah Bojonggede mengatakan bahwa kajian hadits merupakan salah satu program unggulan di Departemen Dakwah yang rutin dilaksanakan setiap bulan.
"Kajian hadits ini adalah salah program unggulan Departemen Dakwah PC Salimah Bojonggede, dan dilaksanakan rutin setiap bulannya, namun bergantian dengan kajian Tafsir Al Qur'an," kata Eti.
Meski marathon, Eti berharap para pengurus dapat terus konsisten menghadirkan program ini ke tengah masyarakat luas, serta mengaplikasikan ilmu yang didapat di tiap pertemuannya.
Dalam kesempatan yang sama, Nur Laela Turrohmah, ketua PD Salimah Kabupaten Bogor yang turut hadir dalam acara ini menyemangati para peserta yang hadir, lewat sambutannya.
"Saya sangat mengapresiasi kepada PC Salimah Bojonggede yang senantiasa memelopori serta menginisiasi melalui kinerja dan program-program kebermanfaatannya," ungkap Nur Laela.
"Semoga di Tahun Baru Islam ini juga membawa semangat bagi kita semua untuk hijrah, yaitu meninggalkan keburukan menuju kebaikan, sebagaimana tema yang diangkat pada kajian hari ini," imbuhnya lagi.
Di sesi inti, KH. Faisal M Ali Nurdin, Lc., MA selaku narasumber utama memaparkan mengenai hadits arbain ke 11 yang berbunyi Tinggalkan yang meragukanmu menuju pada yang tidak meragukanmu. Apa yang meragukan, artinya syubhat (belum jelas halal/haram), sedangkan apa yang tidak meragukan artinya halal (nyata dan jelas baik asal maupun manfaatnya).
"Ini penting menjadi perhatian, karena jika kita tidak peduli atau bermain-main dengan yang meragukan/syubhat, maka kemungkinan besar kita akan terjerumus ke dalam yang haram. Dan jika kita terbiasa dengan yang haram tentu akan banyak sekali mudharatnya, salah satunya doa-doa kita ditolak oleh Allah SWT. Nauzubillah," jelas ustaz yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ilmi, desa Bojong Baru tersebut.
Ustaz juga berbagi rahasia agar kita mampu meninggalkan yang syubhat apalagi haram, yaitu dengan berakhlaqul karimah.
"Berakhlaqul karimah artinya sebagai makhluk kita harus senantiasa membersihkan isi hati, pikiran, pernyataan, tindakan, kebiasaan, karakter dan sikap sesuai syariat atau apa yang diinginkan oleh Allah Sang Khaliq," terang ustaz.
Menjelang akhir acara, ustaz Faisal juga berpesan untuk selalu menanamkan sifat Wara' (kehati-hatian), serta yakin bahwa apa yang Allah haramkan pasti membawa dampak negatif untuk diri kita, begitupun sebaliknya.