Senin 01 Aug 2022 13:25 WIB

Saanich Gelar Pameran Seni Islam

Pameran seni Islam digelar di Saanich, Victoria, Kanada.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Seni Islam (Ilustrasi).Pameran seni Islam digelar di Saanich, Victoria, Kanada.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Seni Islam (Ilustrasi).Pameran seni Islam digelar di Saanich, Victoria, Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, SAANICH — Pameran seni Islam digelar di Saanich, Victoria, Kanada. Seperti dilansir Iqna.ir pada Senin (1/8/2022) masyarakat Saanich  antusias berkumpul di luar Balai Kota Saanich saat mengikuti pembukaan pameran seni Islam pada Rabu (27/7/2022). Pameran seni Islam akan berlangsung hingga 5 September. 

Pameran seni Islam diselenggarakan kerja sama dengan Voices for Muslim Women yakni sebuah organisasi yang secara aktif bekerja untuk mengatasi rasisme dan diskriminasi dengan menciptakan peluang untuk pendidikan dan ekspresi budaya dengan Al-Fatiha yakni organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan representasi Islam dan menumbuhkan rasa yang lebih besar milik Muslim yang tinggal di sekitar Greater Victoria.

Baca Juga

“Pameran itu bernama Al-Fatihah yang merupakan surah pertama dalam Alquran, artinya pembukaan,” kata penyelenggara Asiyah Robinson. 

“Kami mengambil dua cara itu. Ini membuka publik untuk kontribusi Muslim terhadap seni, tetapi kami juga berharap pameran ini bukan yang terakhir dari jenisnya. Kami ingin memulai percakapan yang berpikiran terbuka dan berdasarkan lebih dari sekadar stereotip negatif. Saya pikir itu benar-benar niatnya," katanya.

Ia mengatakan pemeran tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk menciptakan ruang yang lebih ramah dan inklusif untuk salah satu demografi Kanada yang tumbuh paling cepat. Robinson, bersama Zaheera Jinnah dan rekan-rekannya, meminta walikota Saanich dan Victoria untuk menerapkan rekomendasi guna membantu menghadapi isu Islamofobia yang berkembang. Rekomendasi ini mencakup beberapa sektor, mulai dari saran mengenai reformasi kepolisian hingga lebih banyak pendanaan untuk seni.

Pameran ini menampilkan karya seni yang dibuat oleh wanita Muslim dari seluruh provinsi dan mengeksplorasi tema-tema utama dalam tradisi Islam dan praktik Muslim seperti doa, identitas, rasa memiliki, ketahanan, spiritualitas, dan awal yang baru.

Robinson mengatakan pameran seni Islam bukan hanya untuk mereka yang mempraktikkan Islam atau mengidentifikasi diri sebagai Muslim. Namun pameran tersebut juga untuk seluruh masyarakat, terutama mereka yang termasuk dalam kelompok terpinggirkan dan kurang terwakili lainnya. Karena itu ia pun  mengundang anggota dari berbagai komunitas agama untuk berpartisipasi.

“Kami ingin memastikan bahwa itu inklusif dan terbuka untuk semua orang. Kami ingin tidak hanya Muslim melihat diri mereka dalam hal ini, tetapi juga orang lain, komunitas lain, dan kelompok lain,” kata Robinson. 

“Apa pun yang Anda identifikasi, kami harap Anda bisa datang ke sini dan berkata, ini juga yang ingin saya buat untuk komunitas saya," Andrian Saputra

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement