REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni 2022 mencapai 345 ribu kunjungan. Capaian tersebut meningkat 62,69 persen dari bulan Mei atau 1.973 persen dari posisi Juni 2021 lalu.
Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan, kenaikan kunjungan wisman cukup meningkat tajam. Realisasi kunjungan itu sekaligus membawa angin segar bagi sektor pariwisata karena perannya yang besar terhadap perekonomian domestik.
"Ini menunjukan kabar baik dilihat dari grafik sejak April, Mei, dan Juni kunjungan wisman itu terus menunjukan peningkatan," kata Margo dalam konferensi pers, Senin (1/8/2022).
Berdasarkan data BPS, wisman yang masuk ke Indonesia didominasi melalui angkutan udara sebanyak 280 ribu kunjungan. Selanjutnya diikuti moda angkutan laut 61 ribu kunjungan, dan moda angkutan darat sebanyak 3.550 kunjungan.
Lebih lanjut, berdasarkan asal negara, wisman yang datang ke Indonesia didominasi dari Australia sebanyak 64,53 ribu kunjungan. Kemudiaan diikuti Singapura 53,02 ribu kunjungan, Malaysia 31,72 ribu kunjungan, India sebanyak 25,67 ribu kunjungan serta Amerika Serikat yang mencapai 17,24 ribu kunjungan.
Adapun, secara kumulatif Januari-Juni 2022, total jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu tembus 743 ribu kunjungan. Angka kunjungan itu naik 929,6 persen dari periode Januari-Juni 2021 yang hanya 72 ribu kunjungan.
"Ini adalah kabar baik karena wisman memberikan multiplier effect ke seluruh sektor. Meskipun jika dibandingkan 2020 belum pulih karena saat itu mencapai 2,1 juta kunjungan," katanya.
Lebih lanjut, untuk tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang Indonesia pada Juni 2022 mencapai 50,28 persen. Margo mengatakan, tingkat okupansi itu naik 0,43 poin dari bulan sebelumnya atau meningkat 11,73 poin dari Juni 2021.
TPK hotel bintang tertinggi tercatat di Yogyakarta sebesar 66,45 persen, diikuti oleh Kalimantan Timur 64,6 persen serta Lampung 58,87 persen.
Lebih lanjut, untuk TPK hotel klasifikasi non bintang pada Juni 2022 tercatat sebesar 23,92 persen. TPK hotel non bintang tertinggi Jakarta sebesar 41,42 persen, diikuti Kepulauan RIau 29,45 persen dan Kalimantan Barat 28,75 persen.
Adapun untuk rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia di hotel klasifikasi bintang selama Juni 2022 mencapai 1,61 hari, naik 0,03 poin dari bulan sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan Juni 2021, rata-rata lama menginap turun 0,07 poin.
"Secara umum, rata-rata lama menginap tamu asing lebih tinggi, yaitu sebesar 2,51 hari dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu Indonesia yang sebesar 1,57 hari," ujarnya.