REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, NTT menyiapkan bus dan mobil bagi wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo. Hal ini dilakukan karena ketiadaan angkutan milik agen perjalanan wisata yang menghentikan layanan wisata di Labuan Bajo.
"Kami harus di sini antar jemput ke hotel. Ada dua bus dan enam mobil," kata salah satu staf Pemkab Manggarai Barat Benediktus Suhardi saat membantu wisatawan di Bandara Komodo, Senin (1/8/2022).
Sejak pukul 10.00 WITA, mobil yang disiapkan pemerintah daerah telah lalu-lalang mengantar para wisatawan yang tidak mendapatkan tumpangan. Para petugas Bandara Komodo bersama TNI dan Polri sigap membantu wisatawan yang kebingungan karena kondisi itu. Wisatawan baik dalam dan luar negeri juga terlihat mengantre untuk masuk ke dalam mobil.
Ketiadaan agen perjalanan wisata yang biasanya menjemput wisatawan merupakan dampak dari aksi penghentian layanan pariwisata karena kebijakan kenaikan tiket masuk ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan perairan di sekitarnya menjadi Rp 3,75 juta per orang per tahun. Aksi yang dilakukan oleh Asosiasi Pelaku Wisata dan Individu pelaku wisata Labuan Bajo itu berlangsung mulai 1 Agustus hingga 31 Agustus 2022.
Pantauan Antara sejak pukul 10.00 WITA di area pintu kedatangan, tidak tampak kehadiran para agen perjalanan wisata yang biasanya memarkir mobil untuk menjemput tamu. Beberapa tamu yang keluar dari pintu kedatangan pun dijemput oleh mobil pribadi kenalan/keluarga.
Namun, ada pula wisatawan mancanegara asal Spanyol yang terlihat kesal dan marah karena tidak dijemput oleh agen perjalanan wisata. Mereka pun menolak dibantu oleh petugas yang ada di bandara.