REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kondisi yang aman dari terorisme, menjadi cara agar investasi terus masuk ke Indonesia. Terorisme yang banyak terjadi di Asia, membuat posisi Republik Rakyat Tiongkok cukup strategis. Untuk itu Kepala BNPT bahas kerja sama dengan Dubes RRT untuk Indonesia.
Pembahasan kerja sama penanggulangan terorisme antara Indonesia dan RRT berlangsung di Jakarta, Senin (1/8/2022). Dari BNPT dipimpin langsung Kepala BNPT Komjen Pol Dr Boy Rafli Amar, MH. Demikian juga RRT dipimpin Dubes RRT untuk Indonesia, Lu Kang.
Perbincangan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kerja sama bilateral untuk menciptakan stabilitas keamanan dan ekonomi di kawasan Asia.
Kepala BNPT, Boy Rafli, mengatakan menjaga keamanan negara merupakan tugas yang penting mengingat Indonesia merupakan negara yang ramah investasi.
Oleh karena itu, pemerintah akan terus menciptakan kondisi yang aman dan kondusif agar investor tidak ada keraguan untuk melakukan investasi di Indonesia.
“Kami menyadari kemampuan dalam mengendalikan berbagai kejahatan termasuk kejahatan terorisme menjadi bagian yang penting agar Indonesia menjadi negara yang ramah investasi yang dilakukan negara lain termasuk RRT,” kata Boy Rafli.
Penyebarluasan paham radikalisme atau ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme banyak terjadi di kawasan Asia.
Karena itu, kerja sama penanggulangan terorisme dengan RRT dinilai strategis. Kepala BNPT pun mendorong kerja sama formal kedua negara dalam bidang teknologi informasi, pertukaran informasi, capacity building, juga deradikalisasi.
Senada dengan Kepala BNPT, Lu Kang menyampaikan kekerasan yang mengarah pada terorisme aktif di Asia tidak hanya mengancam nyawa manusia tetapi juga perekonomian negara.
Dia menyebutkan, sebagai salah satu investor terbesar Indonesia dan bagian dari masyarakat ekonomi baru, RRT akan serius mendalami kerjasama anti terorisme maupun radikalisme bersama BNPT.
“Terorisme bukan hanya mengancam jiwa manusia melainkan juga perekonomian negara, sebagai masyarakat ekonomi baru RRT dan Indonesia memiliki kebutuhan yang mendalam di bidang anti terorisme maupun radikalisme,” ucap Dubes Lu Kang.
Lebih lanjut, Lu Kang juga menyampaikan perhatiannya atas presidensi G20. Dia menyadari forum penting ini kerap menjadi sasaran aksi terorisme.
Oleh karena itu, RRT akan terus mendukung pemerintah Indonesia, khususnya BNPT, dalam mengamankan pertemuan dan KTT G20 di Bali.
Mengapresiasi dukungan RRT, Boy Rafli mengatakan Indonesia berkewajiban mengamankan seluruh rangkaian dari G20 termasuk keamanan delegasi dari berbagai negara yang akan hadir.
Dia memastikan BNPT akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, melakukan supervisi dan menyusun langkah strategis agar G20 dapat berjalan dengan aman dari ancaman terorisme.
“Sejauh ini dalam bidang keamanan sudah dan sedang dilaksanakan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, BNPT mengkoordinasikan seluruh komponen yang bertanggung jawab, melakukan supervisi dan langkah-langkah apa yang akan dilakukan agar G20 bisa berjalan aman dan damai,” kata Kepala BNPT.