REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Charles De Ketelaere telah sampai di kota Milan. Ia langsung disambut oleh penggemar di bandara Linate.
De Ketelaere bakal bergabung dengan AC Milan. Namun terlebih dahulu, ia harus menyelesaikan berbagai proses. Salah satunya pemeriksaan kesehatan.
"Gelandang 21 tahun akan menjalani tes medis pada Selasa (2/8) pagi, waktu setempat," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia.
Terpenting, kesepakatan transfer sudah tercapai. Demi mendapatkan sang wonderkid, Rossoneri mengirimkan 32 juta euro pada Club Brugge. Itu belum terhitung adanya tambahan sekitar tiga juta euro dalam bentuk bonus.
Kemudian, jika di masa depan, Milan melepas De Ketelaere ke klub lain, maka Brugge masih mendapat bagian. Raksasa Belgia memiliki hak 12,5 persen dari biaya penjualan pemain muda itu. Ia merupakan produk akademi klub tersebut.
Musim lalu, De Ketelaere tak tergantikan. Ia tampil dalam 49 laga di berbagai ajang. Selama periode tersebut, ia mencetak 18 gol dan menyumbang 10 assists.
Ia bisa ditempatkan di berbagai posisi di lini kedua. Itu sesuai tuntutan sepak bola modern. Sang gelandang sudah mengoleksi delapan caps tim nasional senior Belgia.
Sebelumnya, legenda Milan, Demetrio Albertino optimistis, De Ketelaere bisa lebih berkembang di bawah arahan Stefano Pioli.
Fakta menunjukkan beberapa nama mengalami peningkatan kualitas ketika dibesut juru taktik kelahiran Parma itu. Para pemain tersebut di antaranya Sandro Tonali, Theo Hernandez, serta Franck Kessie yang kini berkostum Barcelona.
"Milan memilih De Katelaere, tetapi dia juga memilih Rossoneri. Dia tahu, proyek teknis ini sempurna untuknya," ujar sosok yang juga pernah membela Atletico Madrid, Lazio, Atalanta, dan Barca itu.
Albertini menyinggung apa yang paling disukainya dari wonderkid tersebut. Pertama tentunya, karena bakat. Kemudian dalam konteks keterkaitan dengan Rossoneri, De Ketelaere sesuai kebutuhan tim, dan bisa bermain di banyak area.
"Saya pikir dia memiliki potensi untuk bergabung dengan jajaran pemain hebat seperti (Kevin) De Bruyne atau (Toni) Kroos. Mereka berbeda satu sama lain dalam hal karakteristik, tetapi semuanya mampu memberikan segalanya saat melakukan pertukaran posisi dalam permainan," ujarnya.
Pada eranya, ia menyukai Zvonimir Boban. Legenda Kroasia termasuk pemain kreatif yang pernah dimiliki Milan. Menurut Albertini, Boban bisa bermain sebagai gelandang, pemain sayap, trequartista, di level yang sangat tinggi.