Selasa 02 Aug 2022 09:25 WIB

Kasus Covid Masih Tinggi, Basmi Virus Lewat Rongga Hidung

Selain jaga prokes, diperlukan terobosan di dunia medis untuk menanggulangi Covid-19.

Eks Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama.
Foto: Dok Pribadi
Eks Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus harian Covid-19 di Indonesia terus meningkat dan menembus angka 6.000 pasien per hari pada pekan ini. Satgas Penanganan Covid-19 melaporkan, selama tiga hari beruntun pada 26-28 Juli 2022, tercatat ada 6.483, 6.438, dan 6.353 kasus baru.

Eks Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama meminta kewaspadaan tinggi pada kasus kematian Covid-19 di RI. Hal itu seiring dengan penambahan kasus harian yang melonjak di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

"Dalam beberapa hari terakhir ini jumlah pasien yang meninggal juga naik menjadi di atas 10 orang. Peningkatan angka kematian akibat Covid-19 pun terjadi di negara lain, seperti Australia dan Jepang," kata Tjandra dalam webinar bertajuk 'Terobosan Terapi Penanganan Covid-19 di Dunia' yang digelar secara daring dikutip dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

Pendiri Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA) dr Umar Wahid menyampaikan, meskipun angka penularan dan kematian di Indonesia cukup rendah dibandingkan negara lain, namun Indonesia belum menuntaskan peperangan melawan Covid-19. "Oleh karenanya upaya pencarian kasus melalui tes, pelacakan kontak, upaya pegnobatan, penegakan protokol kesehatan yang ketat dan penelitian medis harus dilakukan," ujarnya.

Baca juga : Ancang-Ancang Program Dosis Keempat Vaksin Covid-19

Hal itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan tenaga kesehatan, melanjutkan juga peneliti untuk menekan penyebaran Covid-19 yang terus mengkhawatirkan. "Selain menjaga prokes, diperlukan terobosan-terobosan dalam dunia medis untuk menanggulangi Covid-19 sehingga kegiatan sosial ekonomi tidak terganggu," kata Umar dalam webinar yang sama.

Salah satu terobosan yang terbukti efektif dalam menangkal Covid-19 adalah formula Nitric Oxide Nasal Spray (NONS) yang mampu membunuh berbagai virus termasuk Covid-19 di saluran pernapasan atas, yang dapat mencegah penyebaran virus ke paru-paru yang dapat memperburuk kondisi kesehatan.

Hal itu sudah diakui jurnal kesehatan terkemuka di dunia The Lancet Global Health, yang merupakan sumber referensi pengetahuan seputar kesehatan global terpercaya secara internasional. Satu-satunya produk alat kesehatan portable di dunia yang menggunakan teknologi NONS adalah Enovid Nose Sanitizer yang dikembangkan oleh SaNOtize, perusahaan farmasi global asal Kanada.

Enovid telah melalui uji klinis fase tiga yang dilakukan di India terhadap pasien Covid-19 yang mengalami gejala ringan dan tergolong sebagai kelompok beresiko mengalami peningkatan penyakit, tidak divaksinasi, berusia di atas 45 tahun, dan memiliki satu atau lebih penyakit penyerta (komorbid). Hasilnya, Enovid dapat membunuh virus di rongga hidung sebanyak 93,7 persen dalam waktu 24 jam dan 99 persen dalam 48 jam.

Baca juga : Risiko Diabetes Tipe 2 Bisa Meningkat Akibat Covid-19

"Bentuknya yang portable dilengkapi teknologi dual chamber yang dapat menghasilkan nitric oxide dengan formulasi yang tepat ketika disemprotkan ke hidung sehingga terjaga kualitasnya. Enovid mudah diakses oleh masyarakat dan bisa dibawa kemana-mana untuk mencegah penularan berbagai virus, termasuk Covid-19," kata Co-Founder sekaligus CEO SanNOtize, Gilly Regev, Ph.D.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement