Selasa 02 Aug 2022 12:14 WIB

Trio Punk Rock, The Jansen, Rilis Album dalam Bentuk NFT

The Jansen pergulatan besar saat mengekspresikan aransemen album baru di studio.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
The Jansen, grup musik punk rock asal Bogor.
Foto: Dok Demajors
The Jansen, grup musik punk rock asal Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Grup musik punk rock asal Bogor, The Jansen, mempersembahakn album ketiga bertajuk Banal Semakin Binal. Band semula menjadi perbincangan di skena musik sejak mencuat lewat single yang diberi judul "Mereguk Anti Depresan Lagi". 

Album ketiga dari band telah diluncurkan pada Jumat (29/7/2022) dalam format compact disc, digital, dan non-fungible token (NFT) bersama Demajors. Sebagai pengingat, kedua album sebelumnya juga dirilis terbatas dalam format kaset pita dan berbahasa Inggris. 

Baca Juga

Personel The Jansen terdiri atas Cintarama Bani Satria (vokal, gitar), Adji Pamungkas (bas), dan Aduy (drum). Mereka memilih nama band yang terinspirasi dari lagu "Hey Jansen" milik The Kuda, band punk Bogor yang menghiasi soundtrack film Rocket Rain yang dirilis pada 2013.

Kegandrungan mereka terhadap lagu tersebut berperan kuat sebagai keputusan dalam merancang identitas dan formasi grup yang mengusung musik mid-tempo 70's punk sejak 2015. Bersamaan dengan perilisan album, The Jansen berfokus pada single "Tipu Daya Sejarah".

"Lagu ini adalah ungkapan keraguan dari berbagai sejarah yang masih dipertanyakan kebenarannya di negeri ini. Semoga membuka mata dan pikiran banyak orang," ujar Adji, pemain bas The Jansen, lewat pernyataan resminya. 

Meski menghadapi pergulatan besar saat mengekspresikan aransemen album baru di studio, akhirnya produksi rekaman berhasil rampung selama satu semester pada 2021. The Jansen melepas album digital Banal Semakin Binal dengan selusin lagu dan sebuah lagu tambahan berjudul "Planetarium" dalam format compact disc yang direkam belakangan ini.

Beragam cerita dieksplorasi dengan sangat bebas dan tidak berjarak. Penuturan lirik berbahasa Indonesia yang sederhana namun tajam terpampang kuat melalui presentasi aransemen musik yang asyik untuk dibawakan langsung di atas panggung.  

"The Jansen menggaungkan panjang umur pertemanan dalam skena tanpa batas, peran komunitas selalu menjadi bagian perkembangan The Jansen sampai sekarang. Ini yang membuat kami berusaha berjejaring antarkota dan negara yang sudah dipermudah oleh teknologi," ujar Adji.

Album The Jansen Banal Semakin Binal sudah tersedia di berbagai platform streaming digital, seperti Spotify, Apple Music, Resso, YouTube Music, dan Joox. Untuk melengkapi gairah kekinian penggila musik, band merilis album dalam format NFT sebanyak 100 kopi di blockchain Cardano (ADA). CD album juga dapat dipesan di seluruh jaringan edar demajors dan NFT dapat diakses di laman resmi http://demajors.com/nft/ lengkap dengan informasi tata cara pembeliannya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement