Selasa 02 Aug 2022 13:26 WIB

Awal yang Manis untuk Galtier Bersama PSG

Lionel Messi mendekati rekor jumlah gelar juara milik Dani Alves.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Christophe Galtier.
Foto: AP/Eugene Hoshiko
Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Christophe Galtier.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paris Saint-Germain (PSG) tancap gas. Klub berjuluk Les Parisiens itu berhasil menjuarai Piala Super Prancis 2022.

PSG bertemu Nantes saat memperebutkan trofi tersebut. Skuad polesan Christophe Galtier menaklukkan Les Canaris empat gol tanpa balas di Bloomfield Stadium, Tel Aviv, Israel, Senin (1/8) dini hari WIB. Sebuah awal yang manis untuk sang arsitek tim.

Baca Juga

Beberapa pekan lalu, Galtier resmi menjadi juru taktik Les Rouge-et-Bleu. Sebuah tantangan berkelas menantinya. Ia memimpin sederet pemain dengan kualitas mumpuni.

Mereka telah berlatih. Skuad PSG juga sempat menjalani tur pramusim ke Asia. Saat mentas di Tel Aviv, pemilik Parc des Princes, trengginas.

"Tentu saja penting untuk membawa trofi ini kembali ke Paris," kata Galtier dikutip dari laman resmi klubnya.

Tak lupa Galtier menyinggung sosok Mauricio Pochettino. Sebelum dirinya bergabung dengan Les Parisiens, ada Pochettino yang duduk di kursi pelatih. Musim lalu, Lionel Messi dan rekan-rekan menjuarai Ligue 1 Prancis.

Itulah mengapa PSG mendapat tiket bertempur di Piala Super Prancis. "Saya ingin mendedikasikan ini untuk Mauricio karena tim memenangkan liga karena dia," ujar Galtier.

Galtier nyaris menurunkan amunisi terbaik. Hanya Kylian Mbappe yang absen. Mbappe harus menjalani akumulasi kartu kuning. Itu dihitung dari keikutsertaanya di Ligue 1 musim lalu.

Tanpa pemain dengan bayaran tertinggi dunia, PSG tetap sulit dihentikan. Masih ada Neymar da Silva Junior dan Messi di sana. Neymar mencetak dua gol. Masing-masing lewat tendangan bebas dan penalti.

"Semua orang pantas mendapatkan ucapan selamat. Semua orang, baik itu yang datang dari bangku cadangan. Semua yang terlibat dalam pertandingan," ujar Neymar, penyerang asal Brasil.

Messi mengoyak jala lawan melalui gerakan individu berkelas. Ia sampai mengecoh kiper Nantes, Alban Lafont, sebelum menceploskan bola ke gawang kosong. Secara individu, La Pulga, julukan Messi, terus menorehkan catatan mentereng.

Setelah duel usai, Messi terpilih menjadi man of the match. Kini, ia telah mengoleksi 41 gelar. Itu hitungannya saat dia membawa Barcelona, PSG, dan tim nasional Argentina berjaya.

La Pulga mendekati rekor jumlah gelar juara milik Dani Alves. Menurut livesoccertv.com, saat ini Messi hanya tertinggal satu gelar di belakang eks rekan setimnya itu. Artinya, jumlah gelar Alves menyentuh angka 42.

BT Sport dan Bleacher Report menyebut pria Brasil tersebut sudah mengoleksi 43 trofi. Dalam catatan jurnalis Mirror, Colin Millar, dua keterangan tersebut benar adanya. Menjadi 43, jika trofi Copa di Nordeste milik Alves di Bahia juga dihitung. Tepatnya pada 2002 silam.

Kemudian di situs Barcelona, eks Sao Paulo ini disebut telah memiliki 46 trofi. Apa pun itu, sang bek telah berusia 39 tahun. Ia mendekati momen gantung sepatu.

Sementara Messi masih bertarung di level tertinggi. Kesempatan La Pulga untuk berada di posisi teratas, terbuka lebar. Ia berada di tim dengan amunisi mumpuni yang ditargetkan untuk memenangkan segalanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement