Selasa 02 Aug 2022 14:16 WIB

Virus Polio Ditemukan di Air Limbah New York 

New York melaporkan kasus pertama polio setelah hampir satu dekade pada 21 Juli.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Gambar mikroskop tahun 1964 ini disediakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan kerusakan dari virus polio ke jaringan sumsum tulang belakang manusia. Pada hari Kamis, 21 Juli 2022, pejabat kesehatan New York melaporkan kasus polio, yang pertama di AS dalam hampir satu dekade.
Foto: Dr. Karp/Emory University/CDC via AP
Gambar mikroskop tahun 1964 ini disediakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan kerusakan dari virus polio ke jaringan sumsum tulang belakang manusia. Pada hari Kamis, 21 Juli 2022, pejabat kesehatan New York melaporkan kasus polio, yang pertama di AS dalam hampir satu dekade.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan, mereka telah menemukan virus polio dalam air limbah di pinggiran kota New York. Negeri Paman Sam diketahui melaporkan kasus polio pertamanya dalam hampir satu dekade pada 21 Juli lalu.

CDC mengumpulkan sampel pada Juni atau sebelum kasus polio yang menginfeksi seorang warga di Rockland County, New York, diumumkan. Menurut CDC, penemuannya menunjukkan mungkin ada lebih banyak orang di masyarakat yang mengeluarkan virus di tinja mereka.

Baca Juga

Tes laboratorium juga mengkonfirmasi strain dalam kasus di Rockland County secara genetik terkait dengan yang ditemukan di Israel. Kendati demikian, hal itu tidak berarti pasien telah melakukan perjalanan ke Israel. CDC mengatakan pengurutan genetik juga mengaitkannya dengan sampel virus yang sangat menular dan mengancam jiwa di Inggris. 

CDC menyatakan belum ada kasus baru polio yang diidentifikasi. Selain itu belum jelas apakah virus tersebut aktif menyebar di New York atau di tempat lain di Amerika Serikat (AS). “Mengingat seberapa cepat polio dapat menyebar, sekarang saatnya bagi setiap orang dewasa, orang tua, dan wali untuk mendapatkan vaksinasi bagi diri mereka sendiri dan anak-anak mereka sesegera mungkin,” kata Komisaris Kesehatan Negara Bagian New York Dr. Mary Bassett, Senin (1/8/2022).

Pejabat New York mengatakan mereka telah membuka klinik vaksin untuk membantu penduduk yang tidak divaksinasi mendapatkan dosis mereka. Menurut CDC, vaksin polio yang tidak aktif (IPV) adalah satu-satunya vaksin polio yang telah diberikan di AS sejak 2000. Vaksin disuntikan di kaki atau lengan, tergantung pada usia pasien.

Polio sering tidak menunjukkan gejala dan orang dapat menularkan virus bahkan ketika mereka tidak tampak sakit. Tapi polio bisa menimbulkan gejala ringan seperti flu yang bisa memakan waktu hingga 30 hari untuk muncul. Penyakit ini dapat menyerang seseorang pada usia berapa pun. Namun sebagian besar dari mereka yang terinfeksi adalah anak-anak berusia tiga tahun ke bawah.

Departemen Kesehatan Negara Bagian New York mengatakan kepada Reuters bahwa berdasarkan bukti yang ada, pihaknya tidak dapat menyimpulkan secara pasti apakah sampel polio positif berasal dari kasus yang diidentifikasi di Rockland County. “Tentu saja, ketika sampel seperti ini diidentifikasi, itu menimbulkan kekhawatiran tentang potensi penyebaran komunitas. Itulah sebabnya sangat penting bahwa siapa pun yang tidak divaksinasi, terutama di wilayah Rockland County, divaksinasi sesegera mungkin,” katanya.

AS belum menemukan kasus polio yang dihasilkan di dalam negeri sejak 1979. Namun Negeri Paman Sam menemukan kasus penyakit tersebut pada 1993 dan 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement