Selasa 02 Aug 2022 16:23 WIB

Bentuk Satgas Monkeypox, IDI Minta Pemerintah Perketat Screening di Pintu Masuk

Pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat harus tetap waspada terhadap monkeypox.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr M. Adib Khumaidi, SpOT
Foto: Republika/Febryan. A
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr M. Adib Khumaidi, SpOT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) membentuk satuan tugas (satgas) monkeypox guna merespons ancaman kesehatan global tersebut. Meski belum terdapat kasus konfirmasi infeksi monkeypox di Indonesia, pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat harus tetap waspada.

Dalam rekomendasinya, PB IDI meminta pemerintah memperluas dan memperketat screening pada pintu masuk pelabuhan, bandara, dan Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN). Pemerintah dapat melakukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan melalui pengamatan suhu, pengamatan tanda dan gejala.

Baca Juga

"Pada pelaku perjalanan dengan kondisi demam sebaiknya dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter yang bertugas pada pelabuhan, bandara, ataupun PLBDN tersebut," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Dr M. Adib Khumaidi, SpOT di Jakarta, Selasa (2/8/2022).

PB IDI juga meminta pemerintah meningkatkan kemampuan laboratorium jejaring dalam diagnostik molekuler spesimen pasien yang dicurigai menderita monkeypox sesuai rekomendasi WHO. Tak hanya itu, pemerintah diminta meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait epidemi, gejala, cara penularan, dan langkah pencegahan pribadi dan masyarakat.

"Pemerintah harus meningkatkan kemampuan dalam identifikasi kontak erat pada pasien suspek dan probable monkeypox dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat mengenai situasi monkeypox secara berkala dan transparan untuk mencegah terjadinya kepanikan akibat kesimpangsiuran berita,” kata Adib.

Monkeypox, atau cacar monyet, adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis) dengan dua moda transmisi, yakni transmisi hewan ke manusia dan transmisi manusia ke manusia. Transmisi virus monkeypox dari hewan ke manusia dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau melalui gigitan.

Kontak dengan daging mentah atau daging setengah matang dari binatang liar juga disebutkan dapat menyebabkan penularan virus monkeypox. Transmisi manusia ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit pasien yang terinfeksi monkeypox, kontak tidak langsung dengan media yang terkontaminasi virus monkeypox seperti baju, kain, seprai dari pasien yang terinfeksi monkeypox, dan kontak dengan droplet atau sekret pernapasan dari pasien yang terinfeksi monkeypox

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement