REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat mengatakan, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara harus terkoneksi dengan kota-kota di sekitarnya agar manajemen rantai pasok dapat berkelanjutan. Ia mengatakan, IKN juga membutuhkan dukungan dari kota-kota di sekitarnya untuk menyuplai bahan baku dan barang-barang.
Hal tersebut agar berbagai kebutuhan wilayah ini terpenuhi terus-menerus. "Jadi ini menggunakan konsep ekonomi sirkular dan connectivity," ujar Achmad saat dihubungi oleh di Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Menurut dia, ke depan Kota Samarinda dan Kota Balikpapan akan menjadi wilayah penting pemasok bahan baku dan barang ke IKN, minimal akan menjadi jalur pengiriman atau tempat transit. Selain itu, untuk menciptakan rantai pasok yang berkelanjutan, lanjut dia, barang yang tersedia di IKN haruslah produk-produk lokal sehingga secara langsung akan bermanfaat untuk ekonomi lokal dan mendukung basis yang berkelanjutan.
Ia memastikan kehadiran produk lokal dapat memperkuat neraca pembayaran Indonesia karena negara tidak perlu mengeluarkan devisa untuk barang-barang itu. "Kalau benar-benar ingin mengubah IKN konsep linier menjadi sirkular, maka barang yang tersedia di IKN harus murni 100 persen barang lokal," ujar Achmad.
Achmad mengatakan, basis ekonomi sirkular yang berkelanjutan maknanya adalah bagaimana dapat memperpanjang siklus hidup di dalam lingkungan itu, salah satunya dengan memanfaatkan berbagai bahan baku dan barang yang ada di wilayah itu. "Mencukupi kebutuhan sehari dari sekitar itu. Limbahnya dikembalikan dalam bentuk yang bermanfaat," ujar Achmad.
Melansir dari Kementerian Perhubungan, pemerintah sudah menyiapkan rencana untuk memenuhi rantai pasok berkelanjutan di IKN melalui pembangunan jalur Kereta Api (KA) Trans Kalimantan yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto di Kota Samarinda sepanjang 187,98 kilometer. Kemudian, pemerintah akan membangun KA Perkotaan yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kawasan Induk Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sepanjang 143,33 kilometer yang dapat ditempuh selama 88 menit.
Sebelumnya, Koordinator Tim Ahli Tim Transisi IKN Wicaksono Sarosa mengatakan, pembangunan kawasan IKN akan menerapkan prinsip ekonomi sirkular, yakni pengembangan kota yang berkelanjutan seiring pembangunan ekonomi yang selaras dengan alam.