REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin akan melakukan pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Sochi pada Jumat (5/8/2022) mendatang. Mereka hendak membahas beberapa isu, salah satunya terkait koridor pengiriman biji-bijian dari pelabuhan Ukraina yang disepakati bulan lalu.
“Ya, Presiden Turki Erdogan akan melakukan kunjungan kerja pada hari Jumat. Kedua presiden akan mengadakan pembicaraan di Sochi,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Selasa (2/8/2022), dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.
Peskov mengungkapkan, Putin dan Erdogan akan membahas isu bilateral dan regional, termasuk terkait situasi di Suriah serta Ukraina. Terkait Ukraina, mereka bakal membahas keefektifan koridor gandum yang disepakati Moskow dan Kiev pada 22 Juli lalu. "Kesempatan yang baik untuk membandingkan catatan tentang efektivitas mekanisme ekspor gandum dari pelabuhan Ukraina, untuk melihat seberapa efektif kerjanya,” ucap Peskov.
Kapal pertama yang mengangkut biji-bijian dari Ukraina dijadwalkan tiba di pelabuhan Istanbul, Turki, Selasa malam waktu setempat. Itu menjadi ekspor perdana sejak Rusia memblokade jalur pengiriman dari pelabuhan Ukraina lima bulan lalu.
Ozcan Altunbudak, perwakilan Turki di pusat koordinasi yang dibentuk untuk mengawasi dimulainya kembali ekspor biji-bijian Ukraina mengatakan, sebanyak 26.527 ton jagung Ukraina diangkut menggunakan kapal Razoni berbendera Sierra Leone. Kapal tersebut berada di jalur untuk berlabuh di Istanbul pada Selasa tengah malam. “Satu-satunya masalah sejauh ini adalah sedikit keterlambatan yang disebabkan cuaca buruk,” ungkap Altunbudak.
Setibanya di Istanbul, pejabat Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB akan memeriksa kapal tersebut. Pemeriksaan itu diatur dalam kesepakatan pembentukan koridor gandum yang diteken Rusia dan Ukraina pada 22 Juli lalu di bawah pengawasan PBB serta Turki. Jika tak ditemukan masalah dalam proses pengecekan, kapal akan melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir, yakni pelabuhan Tripoli di Lebanon.
Kapal Razoni yang mengangkut 26.527 ton jagung berangkat dari pelabuhan Odessa, Ukraina, pada Senin (1/8/2022) malam. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut keberangkatan kapal itu sebagai sinyal positif. Kendati demikian, dia berpendapat, terlalu dini untuk menarik kesimpulan atau memprediksi apa yang selanjutnya bakal terjadi. “Kami tidak dapat memiliki ilusi bahwa Rusia hanya akan menahan diri dari mencoba mengganggu ekspor Ukraina,” ucapnya.