Selasa 02 Aug 2022 21:30 WIB

Liga Arab: Boikot Israel

Israel menurut Liga Arab perlu diboikot.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Liga Arab: Boikot Israel. Foto:  Seorang tentara Israel membaca dari sebuah buku di sebelah grafiti yang menampilkan bendera Palestina, selama latihan perang kota di fasilitas pelatihan tentara di pangkalan militer Zeelim, Israel selatan, 9 November 2021.
Foto: AP/Oded Balilty
Liga Arab: Boikot Israel. Foto: Seorang tentara Israel membaca dari sebuah buku di sebelah grafiti yang menampilkan bendera Palestina, selama latihan perang kota di fasilitas pelatihan tentara di pangkalan militer Zeelim, Israel selatan, 9 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Liga Arab menekankan perlunya memboikot Israel sebagai sarana mengakhiri pendudukannya atas Palestina dan menyelamatkan solusi dua negara. Boikot ini bisa dilakukan melalui berbagai langkah penguatan.

"Penting untuk memperkuat upaya dan kegiatan Arab yang bertujuan untuk menerapkan boikot terhadap Israel," kata petugas penghubung kantor regional Kairo untuk pemboikotan Israel, dalam pernyataan akhir pertemuan ke-95 di sekretariat umum organisasi di Kairo Mesir, dilansir Middle East Monitor, Selasa (2/8/2022).

Baca Juga

Pertemuan Liga Arab ke-95 itu dihadiri asisten Sekjen Liga Arab untuk Palestina dan Urusan Wilayah Pendudukan Arab, Saed Abu Ali. Liga Arab menyatakan, boikot semacam itu akan konsisten dengan keputusan KTT Liga Arab yang digelar pada 31 Maret 2019 di Tunisia.

Liga Arab juga dibatasi akses dan haknya melaksanakan salat di Al-Aqsa, orang-orang Yahudi ultra-nasionalis justru diizinkan memasuki situs suci umat Islam itu pada puncak Ramadan. Kelompok Yahudi itu pun masuk dengan mendapat pengawalan dari aparat kepolisian.

Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit menegaskan, Israel telah melanggar kebijakan berabad-abad yang menyatakan non-Muslim boleh mengunjungi kompleks Al-Aqsa, tapi tidak beribadah di situs tersebut. Pemerintah Israel pun telah merespons kritik yang dilayangkan Liga Arab.

Israel mengeklaim, mereka telah mempertahankan status quo di kompleks Al-Aqsa. Selama beberapa tahun terakhir, Israel juga tak mengizinkan umat Yahudi mengunjungi Bukit Bait Suci pada 10 hari terakhir Ramadan. Hal itu guna mencegah terjadinya gesekan.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement