Rabu 03 Aug 2022 07:39 WIB

AS Tegaskan tidak Terintimidasi oleh Kecaman China

AS sebut tak ada alasan kunjungan Pelosi ke Taiwan akan timbulkan krisis atau konflik

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Dalam foto yang dirilis Kementerian Luar Negeri Taiwan ini, Ketua DPR AS Nancy Pelosi, tengah, berjalan bersama Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu, kiri, saat tiba di Taipei, Taiwan, Selasa, 2 Agustus 2022.
Foto: Taiwan Ministry of Foreign Affairs via AP
Dalam foto yang dirilis Kementerian Luar Negeri Taiwan ini, Ketua DPR AS Nancy Pelosi, tengah, berjalan bersama Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu, kiri, saat tiba di Taipei, Taiwan, Selasa, 2 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara dewan keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Amerika Serikat (AS) tidak akan terintimidasi oleh kecaman dan retorika China yang geram dengan kunjungan ketua House of Representative AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Ia juga mengatakan tidak ada alasan kunjungan itu akan menimbulkan krisis atau konflik.

"Kami akan terus mendukung Taiwan, untuk mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dan mencari cara untuk menjaga komunikasi dengan Taiwan," kata Kirby dalam konferensi pers Gedung Putih, Selasa (2/8/2022).

Baca Juga

Kirby mengatakan AS tidak akan terlibat dalam "aksi unjuk kekuataan militer". Kirby mengatakan China mungkin akan terlibat dalam "koersi ekonomi" terhadap Taiwan.

Ia menambahkan dampaknya pada  hubungan AS-China akan tergantung langkah Beijing dalam beberapa hari dan pekan ke depan. Pelosi yang berusia 82 tahun merupakan sekutu dekat Presiden Joe Biden. Kedua merupakan anggota Partai Demokrat.

Pelosi juga membantu Biden untuk mengimplementasikan agendanya di Kongres. Empat orang sumber mengatakan pada Rabu (3/8/2022) ini Pelosi dijadwalkan bertemu dengan aktivis yang vokal mengkritik catatan hak asasi manusia China.

AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan tapi hukumnya wajibkan pemerintah memberikan kebutuhan pulau itu membela diri. China menilai kunjungan pejabat AS ke Taiwan sebagai pesan dukungan pada gerakan pro-kemerdekaan. Taiwan menolak kedaulatan China dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang memutuskan masa depan pulau itu.

Seorang sumber mengatakan beberapa pesawat tempur China terbang dekat perbatasan yang memisahkan Selat Taiwan sebelum akhirnya pergi. Sejak Senin (1/8) lalu beberapa kapal perang China juga berlayar ke garis batas tak resmi dan masih berada di sana.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan 21 pesawat China masuk zona identifikasi pertahanan udara pulau tersebut. China juga mencoba mengancam pelabuhan dan kota-kota penting dengan latihan di sekitar pulau. Mereka menambahkan Angkatan Bersenjata Taiwan "meningkatkan" tingkat kewaspadaan mereka.

Pakar militer China dari Massachusetts Institute of Technology  Taylor Fravel mengatakan cakupan rencana latihan China tampaknya lebih besar dibandingkan krisis Selat Taiwan pada 1995 dan 1996. "Taiwan akan menghadapi latihan militer dan uji coba rudal dari utara, selatan, timur dan barat, ini tidak pernah terjadi sebelumnya," kata Fravel.

Empat kapal perang AS, termasuk kapal induk USS Ronald Reagan ditempatkan di perairan sebelah timur Taiwan daerah yang rutin dilayari Angkatan Laut AS. Rusia yang berkonfrontasi dengan Barat soal invasi Ukraina mengecam kunjungan Pelosi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Mario Zakharova menyebut AS sebagai "negara provokator".

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement