REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Investor sukses Indonesia, Lo Kheng Hong, mengajak generasi muda untuk melek berinvestasi saham. Menurutnya, tak ada kata terlambat untuk memulai hal tersebut. Ia mengatakan harta karun kekayaan terbesar di dunia terdapat di pasar modal.
“Saya mengajak kepada generasi muda khususnya mahasiswa untuk mulai menyelam ke dunia investasi saham. Sangat disayangkan apabila ada orang yang tidak mengenal pasar modal. Terutama mahasiswa yang masih memiliki perjalanan masa depan begitu panjang,” ujarnya dalam Seminar Nasional ‘Value Investing bersama Lo Kheng Hong’ yang digelar oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nasional (Unas), di Auditorium Cyber Library Unas, Jumat (29/7/2022).
Pria yang dijuluki Warren Buffet Indonesia itu menuturkan, mahasiswa merupakan generasi yang beruntung saat ini karena telah dikenalkan dengan dunia investasi di usia muda. “Saya mengenal investasi saat berusia 30 tahun, jadi tidak ada kata terlambat bagi mahasiswa yang usianya sekitar 20 tahun untuk mulai berinvestasi,” tutur alumnus Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Unas itu.
Meski demikian, tambahnya, berinvestasi saham juga butuh strategi dan analisis yang baik. Oleh sebab itu, hal yang harus diperhatikan pertama kali ialah memilih perusahaan dengan track record baik.
“Pilihlah perusahaan yang selalu untung, bidang usahanya baik, jujur, dan memiliki valuasi yang rendah. Tak hanya itu, perbanyaklah membaca buku tentang investasi saham, disiplin, fokus, dan sabar menanti hasil yang terbaik karena membutuhkan waktu yang panjang,” jelas pria kelahiran 20 Februari 1959 itu.
Lebih lanjut, Lo mengatakan saham yang diperjualbelikan di bursa membuka kesempatan bagi para investor bermodal kecil untuk bisa memiliki perusahaan besar. “Dengan memiliki saham, berarti kita ikut memiliki perusahaan tersebut. Namun perlu diingat, kita juga harus teliti dan mengenali apa yang dibeli dan apa yang kita kenali. Jangan sampai beli saham dalam karung,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Head of Investment Gallery MNC Sekuritas Andri Muharizal mengatakan persentase investasi pasar modal terus mengalami peningkatan dan didominasi oleh investor muda. Hal ini menunjukkan bahwa dunia investasi tengah diminati oleh generasi muda.
“Lebih dari 80% dunia pasar modal di dominasi oleh generasi muda, sisanya ialah investor dengan rentang usia 30-40 tahun. Dari data tersebut kami yakin investor muda ini akan menjadi tulang punggung bagi perekenomian Indonesia di masa depan, khususnya pasar modal,” katanya saat memberikan sambutan dalam kegiatan seminar.
Ia menambahkan, meski telah didominasi oleh generasi muda, wawasan mengenai investasi saham juga perlu terus didalami karena dunia perekonomian Indonesia kerap mengalami pasang surut. “Bagi yang sudah memulai, silakan lanjutkan investasinya dengan baik, dan bagi yang belum memulai, inilah saatnya untuk mencoba terjun ke dunia pasar modal,” ucap Andri.
Dukungan dari Civitas Akademika Unas
Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan SDM Unas, Eko Sugiyanto, menyambut baik kedatangan Lo Kheng Hong ke Unas. Sebagai alumni, Lo telah membuktikan bahwa Unas tidak hanya melahirkan akademisi atau praktisi tetapi juga seorang investor sukses.
“Kami menyambut baik kedatangan Lo Kheng Hong untuk bisa memberikan motivasi mengenai dunia investasi saham kepada mahasiswa,” imbuh Warek. Ia berharap para mahasiswa dapat mengambil wawasan dari paparan Lo Kheng Hong dan dapat mengikuti jejaknya.
Senada dengan hal tersebut, Dekan FEB Unas, Kumba Digdowiseiso, mengatakan melalui seminar ini mahasiswa Unas bisa lebih memahami ilmu mengenai pasar modal dan memetik hal menarik dari pengalaman Lo Kheng Hong selama jatuh bangunnya di dunia pasar modal. “Kegiatan ini bermanfaat tidak hanya untuk mahasiswa, tetapi seluruh civitas akademika Unas,” katanya.