Rabu 03 Aug 2022 09:09 WIB

Keterlibatan Barat dalam Konflik Rusia-Ukraina Dapat Picu Perang Nuklir

Rusia dapat memutuskan untuk menggunakan persenjataan nuklirnya atas agresi langsung

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Sisa senjata nuklir Ukraina di Museum (ilustrasi)
Foto: BBC
Sisa senjata nuklir Ukraina di Museum (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Diplomat senior Departemen Nonproliferasi dan Pengendalian Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia, Alexander Trofimov, mengatakan, konflik di Ukraina tidak menjamin penggunaan senjata nuklir Rusia. Tetapi Moskow dapat memutuskan untuk menggunakan persenjataan nuklirnya sebagai tanggapan atas "agresi langsung" oleh negara-negara NATO terkait invasi tersebut.

Dalam beberapa hari setelah invasi Rusia pada 24 Februari, Putin menempatkan pasukan pencegahan yang meliputi senjata nuklir dalam siaga tinggi. Langkah ini diambil terkait pernyataan agresif oleh para pemimpin NATO dan sanksi ekonomi Barat terhadap Moskow. Trofimov mengatakan, Moskow hanya akan menggunakan senjata nuklir sebagai tanggapan atas senjata pemusnah massal atau serangan senjata konvensional yang mengancam keberadaan negara Rusia.  

Baca Juga

"Tak satu pun dari dua skenario hipotetis ini relevan dengan situasi di Ukraina," kata Trofimov pada konferensi PBB untuk meninjau Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.

Namun, Trofimov menuduh negara-negara NATO melakukan konfrontasi hibrida yang sengit untuk melawan Rusia. "Langkah seperti itu akan dapat memicu salah satu dari dua skenario darurat yang dijelaskan dalam doktrin kami. Kami jelas berdiri untuk mencegah ini, tetapi jika negara-negara Barat mencoba menguji tekad kami, Rusia tidak akan mundur," ujarnya.

Rusia pada Selasa (2/8/2022) menuduh Amerika Serikat terlibat langsung dalam perang Ukraina.  Moskow menanggapi penggunaan peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) oleh Ukraina. Senjata ini merupakan buatan Amerika Serikat yang memiliki citra satelit sangat baik dan informasi real time.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan dunia sedang terancam dengan senjata nuklir. Hampir 13 ribu senjata nuklir ada di gudang senjata di seluruh dunia.

Guterres menyatakan kekhawatirannya  kepada banyak menteri, pejabat, dan diplomat yang berkumpul di Aula Majelis Umum dalam konferensi Perjanjian Nonproliferasi Nuklir pada Senin (1/8). Dia mengatakan, negara-negara yang mencari keamanan palsu dengan menghabiskan ratusan miliar dolar untuk senjata pembawa kiamat.

“Semua ini pada saat risiko proliferasi tumbuh dan pagar pembatas untuk mencegah eskalasi melemah," kata Guterres.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement