REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengangkat isu Timor Leste pada pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) ke-55, pada Rabu (3/8/2022). Indonesia mengharapkan proses keanggotaan Timor Leste dapat berjalan lebih cepat.
"Sekjen ASEAN telah sampaikan laporan singkat bahwa fact finding team terakhir untuk pilar ekonomi (AEC) dan pilar sosial budaya (ASCC) telah berjalan dengan baik," ujar Retno dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri, Rabu.
"Oleh karena itu, Indonesia harapkan agar proses keanggotaan Timor Leste ke ASEAN dapat berjalan lebih cepat," ujarnya menambahkan.
Timor Leste sejak 2011 berupaya untuk mencari jalan dan dukungan untuk bergabung menjadi rumpun keluarga Perserikatan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Presidennya, Jose Ramos Horta terus melakukan upaya diplomasi ke negara-negara anggota ASEAN termasuk Indonesia dan mitra ASEAN lainnya.
Indonesia secara pasti mendukung dan memberikan support bergabungnya Timor Leste menjadi anggota ASEAN. Pada keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 prioritas Indonesia adalah meyakinkan negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk dpt menerima Timor Leste sebagai anggota baru ASEAN.
Di samping itu, pertemuan AMM kali ini, 6 negara menandatangani aksesi Treaty of Amity and Cooperation (TAC), yaitu Denmark, Yunani, Belanda, Qatar, Oman dan Uni Emirat Arab. Telah diperoleh permintaan beberapa negara lain untuk melakukan aksesi terhadap TAC.
"Antusiasme banyak negara untuk melakukan aksesi perlu disambut baik guna mempromosikan nilai-nilai ASEAN, termasuk spirit kerja sama dan perdamaian di Kawasan Indo-Pasifik," katanya.