REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chloe Kelly masih berusia 16 tahun saat menyaksikan secara langsung gol Bobby Zamora pada menit akhir partai final babak play-off Divisi Championship, Mei 2014 silam. Kelly, yang tumbuh di London, Inggris, dan menjadi fan Queen Park Rangers (QPR), ikut bersorak bersama ribuan pendukung QPR lain yang memadati salah satu tribun Stadion Wembley.
Gol Zamora, yang dicetak pada menit ke-90 itu, terbukti sangat dramatis lantaran menjadi penentu kemenangan the Hoops atas the Whites. Gol itu sekaligus mengantarkan the Hoops promosi ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola di Inggris, Liga Primer Inggris, tepatnya musim 2014/2015, usai menundukan the Whites, 1-0.
Momen itu ternyata terpatri di ingatan Kelly. Anak perempuan terakhir dari tujuh bersaudara asal London Barat itu memiliki mimpi besar untuk bisa merasakan momen yang sama seperti Zamora, mencetak gol kemenangan buat timnya di stadion semegah Stadion Wembley.
Mimpi itu akhirnya terwujud delapan tahun kemudian. Kelly, yang telah genap berusia 24 tahun, mencetak gol kemenangan timnas putri Inggris atas Jerman di partai final Piala Eropa Putri 2022, Senin (1/8). Lionesses, julukan timnas putri Inggris, mengalahkan Jerman, 2-1, via babak perpanjangan waktu di Stadion Wembley, akhir pekan lalu.
Masuk menggantikan Beth Mead pada menit ke-63, Kelly menyambar bola yang bergerak liar di depan kotak penalti Jerman. Penyerang tim putri Manchester City itu memecah kebuntuan sekaligus membawa Inggris kembali unggul pada awal babak kedua masa perpanjangan waktu, tepatnya pada menit ke-110.
Gol itu disambut Kelly dengan selebrasi yang tidak kalah ikonik. Kelly langsung melepas jersey timnas Inggris dan berlari ke pinggir lapangan. Kelly dan seluruh pemain serta staf pelatih timnas putri Inggris larut dalam euforia gol tersebut, yang akhirnya terbukti menjadi gol kemenangan Inggris.
Di sisi lapangan yang sama, di stadion yang sama, Kelly mendapatkan momen yang persis sama seperti saat Zamora mencetak gol kemenangan buat QPR, delapan tahun silam. Setidaknya salah satu mimpi terbesar Kelly bisa terwujud dengan cara yang begitu dramatis.
''Buat saya, momen terbaik di Wembley adalah momen Zamora bersama QPR. Saya berkata pada keluarga saya pagi ini, bayangkan apabila kami mendapatkan momen tersebut. Itu terjadi pada saya di laga ini. Luar biasa. Ternyata, seperti inilah rasanya mimpi itu,'' ujar Kelly kepada Sky Sports usai laga tersebut.
Zamora sempat menunggah komentar yang berisi tautan laporan media soal pengakuan Kelly tersebut. Mantan penyerang timnas Inggris itu mengaku, gol yang diciptakan Kelly lebih memiliki pengaruh yang jauh besar ketimbang golnya saat mengantarkan QPR promosi ke Liga Primer Inggris.
Zamora tidak berlebihan. Gol Kelly itu sekaligus mengakhiri penantian panjang sepak bola Inggris, yang terentang selama 56 tahun, dalam berburu gelar bergengsi. Penantian yang justru gagal diakhiri timnas putra Inggris saat menghadapi Italia di partai final Euro 2020, pertengahan tahun lalu.
Kendati begitu, periode delapan tahun bukanlah waktu yang sebentar buat Kelly untuk mewujudkan mimpinya tersebut. Periode ini pun dilewati jebolan akademi sepak bola putri QPR itu dengan jalan berliku. Mulai dari terbuang dari tim utama Arsenal, hingga nyaris gagal tampil di Piala Eropa Putri 2022 lantaran mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL).
Kelly, yang mengenal sepak bola dari bermain di sekitar jalanan di London Barat, dan sempat bergabung bersama akademi sepak bola Queen Park Rangers. Penampilan Kelly mengundang minat Arsenal dan akhirnya berlatih bersama the Gunners. Ia lalu pindah ke Everton dan kemudian ke Manchester City pada awal musim 2020/2021.
Sayangnya, Kelly kembali dihadapkan tantangan besar. Mampu mencetak 13 gol dari 24 penampilan pada musim debutnya bersama Man City, Kelly mengalami cedera ACL di lutut kanan pada awal musim 2021/2022.
Akibat cedera tersebut, Kelly absen memperkuat tim putri Britania Raya di ajang Olimpiade Tokyo 2020, yang digelar Juli 2021. Kekhawatiran pun muncul terkait absennya Kelly di putaran final Piala Eropa Putri 2022. Namun, setelah menjalani proses pemulihan nyaris satu tahun, Kelly dinyatakan sudah pulih sepenuhnya.
''Target utama saya adalah tampil di Piala Eropa. Ini yang membuat saya bekerja keras setiap hari. Proses pemulihan ini sangat berat. Namun, saya yakin, semua kerja keras itu akan membuahkan hasil positif,'' ujar Kelly menegaskan.