Rabu 03 Aug 2022 17:09 WIB

Pemkab Banyumas Canangkan Bulan Imunisasi Anak Nasional 2022

Pandemi Covid-19 membuat pemberian imunisasi bagi anak menjadi terhambat.

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Acara pencanangan bulan imunisasi anak nasional di Kabupaten Banyumas.
Foto: Pemkab Banyumas
Acara pencanangan bulan imunisasi anak nasional di Kabupaten Banyumas.

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahun 2022 di di Krisna Ballroom, Java Heritage Hotel, Selasa (2/8/2022).

Pencanangan dilakukan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas, Erna Sulistyawati Achmad Husein, bersama Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Bapak Joko Setiono, dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Slamet Setiadi. Kegiatan juga dihadiri sejumlah Camat, Kepala Puskesmas dan undangan lainnya.

Baca Juga

Pencanangan BIAN ini ditandai dengan pemberian Vitamin A kepada Ananda Dev Arsaka di usia 14 Bulan dari Kelurahan Sokanegara RT 01/ RW 08 Posyandu 8B dan Ananda Nazaha Ayesha Pradita Usia 44 Bulan dari Kelurahan Sokanegara RT 01/ RW 08 Posyandu 8B.

Didampingi oleh Staf Ahli Bupati Ekonomi dan Pembangunan, Kapolresta Banyumas, Dandim 07 Banyumas, dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.

Selain Pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) juga sekaligus Sosialisasi Vaksin PVC dan HPV. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan imunisasi sebagai upaya kesehatan masyarakat paling efisien dan efektif untuk mencegah berbagai penyakit dengan imunisasi PD3I, yaitu Tuberkolosis, Campak, Polio, Tetanus, Hepatitis, serta Pneumonia.

Dalam sambutannya, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, dengan adanya pandemi Covid-19 kegiatan vaksinasi terhambat, sehingga terjadi penurunan vaksinasi rutin dasar maupun lanjutan atau booster. Hal ini menyebabkan banyak anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai bertambahnya usia mereka.

"Ini juga berdampak terhadap peningkatan kasus PD3I dan kejadian luar biasa di beberapa wilayah Kabupaten Banyumas. Kasus Campak dan Rubela masih banyak kita temukan di Indonesia, untuk itu diperlukan upaya pencegahan untuk dapat mecapai target eliminasi penyakit campak dan rubela di Indonesia," ujar Bupati.

Upaya penting dalam mencapai eliminasi campak dan rubela, lanjut Husein, selain melalui penguatan imunisasi rutin, yaitu dengan melaksanakan pemberian nutrisi tambahan seperti campak dan rubela secara masal dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya bagi sasaran imunitas yang telah ditetapkan.

Bupati menambahkan, Kementerian Kesehatan RI juga merencanakan instruksi vaksin baru, yakni introduksi untuk vaksin PCV dan HPV. Karena kedua vaksin ini cukup mahal jika didapatkan di dokter swasta. Oleh karena itu, pemerintah menyediakan 2 vaksin ini secara gratis bagi masyarakat Indonesia.

“WHO Position vaccine 2019 merekomendasikan imunisasi PCV untuk dimasukan ke dalam program imunisasi nasional. Adapun jadwal pemberian vaksin PCV nasional akan dilaksanakan pada bulan September 2022, dengan sasaran bayi yang lahir bulan Juli tahun 2022.

Vaksin PCV ini diberikan 3 dosis. Pertama akan diberikan pada bayi berusia 2 bulan. Kemudian, dosis kedua diberikan kepada bayi usia 3 bulan. Sedangkan dosis ketiga akan diberikan pada bayi usia 12 bulan atau 1 tahun.

Pemberian Imunisasi HPV akan dilakukan pada BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada siswa perempuan kelas 5 pada dosis pertama. Dan usia kelas 6 untuk Dosis kedua. Untuk SD/ MI akan dilakukan pada bulan Agustus untuk setiap tahunnya.

Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Erna Sulistyawati Husein dalam sambutannya mengungkapkan bahwa imunisasi kejar polio sudah dimulai bulan Juli dengan sasaran 2.287 anak. Kemudian imunisasi ITP ditargetkan 10.261 anak dan imunisasi BPT, HB, dan HIB dengan sasaran 11.222 anak.

“Yang perlu diingat untuk mencapai sasaran dari Kemenkes yaitu sebanyak 105.515 anak usia 9-59 bulan bukan hanya tanggung jawab dari dinas kesehatan saja. Diperlukan sinergitas pihak seperti puskesmas untuk melaksanakan BIAN serta introduksi vaksin PCV dan HPV," kata Erna.

Ia juga mengimbau para camat dan jajarannya untuk bisa mendukung sekaligus mensukseskan semua rangkaian kegiatan BIAN di wilayahnya masing-masing, dengan cakupan imunisasi kurang dari 95 persen.

Ketua TP PKK ini juga menghimbau kepada Dinas Pendidikan untuk melakukan sosialisasi pergerakan sasaran, khususnya usia PAUD juga anak-anak SD. Dan berharap Kemenag serta segenap ormas dapat membantu sosialisasi dan memotivasi keluarga yang belum mengizinkan anaknya untuk di imunisasi. “Imunisasi adalah sebuah investasi untuk anak, kita semua pasti ingin agar anak kita tumbuh menjadi anak yang sehat dan mampu mencapai potensi optimalnya," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement