REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi pameran buku Islamic Book Fair (IBF) kembali digelar pada 3-7 Agustus 2022. IBF sempat tertunda pada tahun 2021 karena pandemi Covid-19.
"Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) atas dedikasinya untuk penerbitan, khususnya buku Islam," kata Sandiaga pada Rabu (3/8/2022).
Sandiaga mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk mayoritas agama Islam di mana membaca menjadi kebiasaan manusia yang tidak dapat terpisahkan dari bagian kebudayaan bangsa. Membaca menjadi hal yang diawali oleh para cendikiawan besar.
"Kini saatnya Indonesia melahirkan cendikiawan untuk berkontribusi dalam kemajuan literasi Islam untuk menumbuhkan optimisme bangsa yang menjadi tema IBF pada tahun ini," ujarnya.
Sandiaga berharap acara tersebut dapat membawa pesan betapa pentingnya memahami nilai-nilai Islam karena Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin, yang digapai dengan misi membawa rahmat bagi seluruh alam semesta. Dia yakin dengan hal tersebut, Indonesia akan menjadi negara yang aman dan damai.
Selain itu, dia juga menyinggung soal industri penerbit. Sandiaga menjelaskan industri penerbit merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang masih bertahan di era gempuran digitalisasi dan pembajakan buku. Dia yakin industri penerbitan Indonesia akan tumbuh semakin besar dan menjadi tulang punggung perekonomian negara.
"Saya berharap agenda seperti pameran ini akan bermunculan di Indonesia karena IBF bukan hanya ajang pameran buku, tetapi saran edukasi buku dengan acara talkshow dan workshop yang telah dikemas. Untuk masyarakat Indonesia selamat menikmati acara pameran IBF dan jangan lupa untuk terus mendukung penerbitan Indonesia," tambahnya.