Rabu 03 Aug 2022 17:23 WIB

Kuasa Hukum: Beras yang Dikubur Milik JNE

JNE sudah mengganti beras yang seharusnya disalurkan ke masyarakat.

Ilustrasi. Kuasa Hukum JNE Anthony Jono menegaskan bahwa beras yang dikubur di Kota Depok, Jawa Barat, bukan beras bansos dari presiden. Beras itu merupakan beras milik JNE.
Foto: Republika/Ali Mansur
Ilustrasi. Kuasa Hukum JNE Anthony Jono menegaskan bahwa beras yang dikubur di Kota Depok, Jawa Barat, bukan beras bansos dari presiden. Beras itu merupakan beras milik JNE.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Kuasa Hukum JNE Anthony Jono menegaskan, beras yang dikubur di Jalan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, bukan beras bansos dari presiden. Beras itu merupakan beras milik JNE.

"Setelah beras dari gudang Bulog diambil, dalam perjalanan ada yang kena hujan sehingga itu biasa lah basah, ada berjamur, itu sudah tidak layak konsumsi," kata Anthony di lokasi dikuburnya beras di Depok, Jawa Barat, Rabu (3/8/2022).

Baca Juga

Menurut dia, tidak mungkin beras rusak disalurkan kepada masyarakat. "Tidak mungkin beras rusak kita kasih kepada penerima manfaat," katanya.

"Jadi kami bertanggung jawab, kami ganti semua beras yang rusak. Ada nggak penerima manfaat yang komplain? Sampai hari ini tidak ada. Kami sudah ganti semua. Jadi, tidak ada kerugian sedikitpun," katanya.

Anthony mengatakan, ketika diambil dari gudang Bulog, ada stiker karena memang beras itu awalnya untuk dibagikan bansos. "Tapi kan diperjalanan rusak. Ketika rusak, tentu kita pindahkan ke gudang, kita ganti lagi" ujarnya.

"Semua yang rusak sudah kita ganti dan terdokumentasi dengan baik," tegasnya.

Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis menyatakan, sedang menyelidiki adanya temuan beras yang dikubur. "Mungkin teman-teman sudah bisa lihat semua. Kami sudah di lokasi yang kami lihat memang ada beras yang ditimbun di situ. Kita sepakat semua ya bahwa kita sudah cek lokasi, memang ada beras yang ditimbun," kata Auliansyah ketika melihat langsung beras bansos yang dikubur, di Depok, Rabu.

Ia menambahkan, karena masih proses penyelidikan, kepolisian belum bisa menyampaikan tentang beras itu. “Nanti mungkin update hasil penyelidikan akan kami sampaikan," katanya.

Ia mengatakan, hasil sementara yang didapatkan dari keterangan JNE, ada 3,4 ton beras bansos yang dikubur. Untuk itu, kepolisian akan meminta ahli supaya tidak ada permasalahan yang timbul di kemudian hari. 

“Apakah itu hanya beras, atau ada yang lain, saya belum bisa jawab sekarang. Tapi yang terjadi hari ini, saya belum bisa memberi keterangan. Jadi saya minta waktu, mungkin nanti akan kami update,” kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement