Rabu 03 Aug 2022 18:33 WIB

China: Latihan Militer Dekat Taiwan Diperlukan

Pelatihan militer China perly dilakukan untuk melindungi kedaulatan nasional.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah China mengatakan, latihan militer yang mereka gelar di sekitar Selat Taiwan diperlukan untuk melindungi kedaulatan nasionalnya.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Pemerintah China mengatakan, latihan militer yang mereka gelar di sekitar Selat Taiwan diperlukan untuk melindungi kedaulatan nasionalnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah China mengatakan, latihan militer yang mereka gelar di sekitar Selat Taiwan diperlukan untuk melindungi kedaulatan nasionalnya. Latihan tersebut mulai digelar pada Selasa (2/8/2022) malam, sesaat setelah Ketua House of Representatives Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mendarat di Taiwan.

“Pelatihan militer China di laut dekat Taiwan China adalah tindakan yang perlu dan adil untuk secara tegas melindungi kedaulatan nasional,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam pengarahan pers, Rabu (3/8/2022).

Baca Juga

Dia pun melayangkan kritik atas keputusan Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. “Dalam perjuangan saat ini seputar kunjungan Pelosi ke Taiwan, AS adalah provokatornya, China adalah korbannya. Provokasi bersama oleh AS dan Taiwan didahulukan, pertahanan China yang adil datang setelahnya,” ucap Hua.

China diagendakan melanjutkan latihan militernya di sekitar Selat Taiwan pada Kamis hingga Ahad mendatang. Sementara itu, saat bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Rabu, Nancy Pelosi menegaskan bahwa AS tidak akan mencampakkan Taiwan. “Delegasi kami datang ke Taiwan untuk memperjelas bahwa kami tidak akan meninggalkan Taiwan. Sekarang, lebih dari sebelumnya, solidaritas Amerika dengan Taiwan sangat penting. Itulah pesan yang kami bawa ke sini hari ini,” kata Pelosi.

Sebagai tokoh yang dicap “separatis” oleh Beijing karena mendorong kemerdekaan Taiwan, Pelosi memuji kepemimpinan Tsai. “Kami berterima kasih atas kepemimpinan Anda. Kami ingin dunia mengakui itu,” ujar Pelosi.

Pada Selasa lalu, Pemerintah China telah memanggil Duta Besar AS di Beijing Nicholas Burns. Mereka melayangkan teguran dan protes kepada Burns atas keputusan Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan.

Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng memprotes keras lawatan Pelosi ke Taipei. “Langkah ini sangat mengerikan dan konsekuensinya sangat serius. China tidak akan tinggal diam,” ujarnya, dilaporkan kantor berita Xinhua.

Xie mengatakan, AS akan “membayar harga” atas kesalahan tersebut. Pada saat bersamaan, dia mendesak Washington untuk segera mengambil langkah-langkah praktis guna membatalkan efek buruk yang disebabkan oleh kunjungan Pelosi ke Taiwan. Dia pun menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian dari China. “Taiwan pada akhirnya akan kembali ke pelukan ibu pertiwi. Rakyat China tidak takut pada hantu, tekanan, dan kejahatan,” ujar Xie saat bertemu Nicholas Burns.

Belum ada komentar langsung dari AS atas keputusan China memanggil duta besarnya di Beijing. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement