REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sempat nol kasus kematian pada 24 Juni 2022, angka kematian harian Covid-19 di Indonesia kembali menanjak dan menembus dua digit hingga kini. Jika sepekan terakhir angka kematian harian Covid-19 tercatat di angka belasan, pada hari ini, angka kematian mencapai 24 orang pada Selasa (2/8/2022) kemarin.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga mengajak semua pihak untuk mewaspadai tren Covid-19 akibat subvarian baru yang kini tengah melanda Tanah Air.
"Kemarin 2 Agustus 2022 ada 24 orang warga kita yang meninggal dunia akibat COVID-19, ini adalah angka tertinggi dalam 3 bulan terakhir ini. Sejak Mei 2022 sampai Juli angkanya selalu dibawah 20 kematian. Ada sedikitnya tiga alasan Kenapa kita amat perlu mewaspadai angka ini," kata Tjandra yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Rabu (3/8).
Hal pertama yang harus diwaspadai adalah tren kecenderungan kenaikan kematian yang akan secara terus menerus terjadi. Sepanjang Juni 2022 angka kematian harian selalu di bawah 10 orang, di bulan Juli jadi di atas 10 orang dan di bulan Agustus ini melewati 20 orang. "Kita belum tahu bagaimana di hari-hari ke depan ini," ucap Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI tersebut.