Direktur Utama SIG, Donny Arsal (berkacamata) melepas ikan bilih di Danau Singkarak, Sumatra Barat, pada akhir pekan lalu. Sebanyak 7.000 ekor Ikan Bilih hasil budidaya dilepas ke habitat aslinya di Danau Singkarak, Sumatra Barat. (FOTO : dok. istimewa)
Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy (berdiri lima dari kiri), Direktur Utama SIG, Donny Arsal (berdiri enam dari kiri), saat Peresmian Area Konservasi & Penebaran Benih Ikan Bilih ke Habitat Aslinya di Danau Singkarak, Sumatra Barat. Sebanyak 7.000 ekor Ikan Bilih hasil budidaya dilepas ke habitat aslinya di Danau Singkarak, Sumatra Barat, pada akhir pekan lalu. (FOTO : dok. istimewa)
Direktur Utama SIG, Donny Arsal pada acara peresmian area konservasi dan penebaran ikan bilih ke habitat aslinya di Danau Singkarak, Sumatra Barat pada akhir pekan lalu. Sebanyak 7.000 ekor Ikan Bilih hasil budidaya dilepas ke habitat aslinya di Danau Singkarak, Sumatra Barat. (FOTO : dok. istimewa)
inline
REPUBLIKA.CO.ID,SOLOK -- Sebanyak 7.000 ekor Ikan Bilih hasil budidaya dilepas ke habitat aslinya di Danau Singkarak, Sumatra Barat, pada akhir pekan lalu.
PT Semen Padang yang merupakan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melepas 7.000 ikan Bilih hasil pembudidayaan di area konservasi Kehati PT Semen Padang ke habitat aslinya yaitu Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.
PT Semen Padang menjadi yang pertama berhasil mengembangbiakkan diluar habitat asli ikan bilih dengan menggunakan beberapa teknologi yakni alami, semi alami dan buatan. Pengembangbiakan dilakukan di laboratorium penelitian di area D1 PT Semen Padang.
Advertisement