REPUBLIKA.CO.ID, Langkah Myanmar mengeksekusi mati tokoh pro-demokrasi menuai kecaman. Keputusan junta dinilai tidak dapat ditoleransi. Pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi Aung San Suu Kyi pun dikabarkan ikut bersedih atas pelaksanaan hukuman mati pertama dalam hampir kurun 50 tahun ini. Berikut empat aktivis demokrasi yang dieksekusi rezim Myanmar.
Ia adalah veteran Kelompok Mahasiswa Generasi 88. Kelompok pro-demokrasi ini dikenal atas aktivitas mereka melawan junta militer pada era 1988. Ia telah beberapa kali dipenjara atas aktivitasnya sebelum dibebaskan pada 2012. Namun ketika Suu Kyi digulingkan, Jimmy ditangkap pada Oktoer tahun lalu. Ia dituduh menyembunyikan senjata dan amunisi di apartemennya di Yangon.
2. Phyo Zya Thaw (41 tahun)
Ia merupakan mantan bintang hip hop yang kemudian menjadi anggota dewan dari NLD (partai pimpinan Suu Kyi). Kelompok band-nya dikenal tajam mengritik junta lewat musik. Ia ditangkap pada November lalu dengan menggunakan pasal anti-teror. Pyo Zha Taw mencoba banding di pengadilan pada Juni kemarin bersama Jimmy. Namun ditolak.
3. Hla Myo Aung
Aktivis ini dituduh telah membunuh seoarang wanita yang disebut-sebut sebagai informan dari junta Myanmar.
4. Aung Thura Zaw
Zaw juga dieksekusi mati atas tuduhannya telah membunuh seorang wanita yang disebut sebagai informan junta.
Dunia Mengecam
Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri AS Anthonny Blinke sebut tindakan tercela dan aksi represif junta tidak dapat ditoleransi. Amerika Serikat berkomitmen ke rakyat Burman untuk memulihkan mereka kembali ke jalan demokrasi.
ASEAN
Dalam pernyataannya, ASEAN yang kini diketuai Kamboja menilai bahwa pelaksanaan hukuman mati hanya sepekan jelang pertemuan tingkat menteri ke-55 ASEAN adalah langkah tercela. Tindakan itu menunjukkan kurangnya keseriusan Myanmar dalam mendorong perdamaian di negara tersebut.
DK PBB
Dewan Keamanan PBB secara bulat mengecam eksekusi Myanmar atas empat tahanan politik dan meminta negara itu untuk menghargai hak asasi manusia dan menghormati hukum.