Kamis 04 Aug 2022 00:59 WIB

Bareskrim Indikasikan Pembunuhan Brigadir J Dilakukan Bersama-sama

Penyidik menjadwalkan pemeriksaan Irjen Sambo dan istrinya hari ini.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ilham Tirta
Ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo, Richard Eliezer Lumiu atau Bharada E tiba di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bharada E tiba di kantor Komnas HAM sekitar pukul 13.24 WIB. Sebelumnya sejumlah ajudan lainnya telah tiba lebih dulu sekitar pukul 09.51 WIB.  Komnas HAM memanggil seluruh aide de camp atau ajudan Ferdy Sambo untuk dimintai keterangan terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo, Richard Eliezer Lumiu atau Bharada E tiba di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022). Bharada E tiba di kantor Komnas HAM sekitar pukul 13.24 WIB. Sebelumnya sejumlah ajudan lainnya telah tiba lebih dulu sekitar pukul 09.51 WIB. Komnas HAM memanggil seluruh aide de camp atau ajudan Ferdy Sambo untuk dimintai keterangan terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bareskrim Polri menyiratkan dugaan pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua (J) tak dilakukan oleh aktor tunggal. Hal tersebut melihat konstruksi sangkaan dan pasal-pasal dalam penetapan Bhayangkara Dua Richard Eliezer (Bharada E) sebagai tersangka.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian mengatakan, Bharada E dijerat dengan Pasal 338 KUH Pidana juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUH Pidana.

Baca Juga

Sejumlah pasal tersebut terkait dengan ancaman penjara selama 15 tahun atas pembunuhan dan perampasan nyawa orang lain.

Sangkaan dalam pasal lainnya juga terkait dengan persekongkolan untuk melakukan pembunuhan serta perbantuan dalam penghilangan nyawa orang lain. “Penyidikan tidak berhenti hanya sampai di Bharada E. Ini masih terus berkembang. Dan pemeriksaan saksi-saksi, masih akan dilanjutkan,” kata Andi saat konfrensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (3/8/2022).

Bharada E resmi ditetapkan sebagai tersangka atas pembunuhan Brigadir J. Penetapan tersangka tersebut terkait kasus baku tembak antara Bharada E yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Andi menerangkan, penetapan tersangka terhadap Bharada E, terkait laporan dugaan pembunuhan, pembunuhan berencana, dan penganiyaan terhadap Brigadir J oleh keluarganya pada Senin (18/7/2022). Setelah rangkaian penyelidikan dan penyidikan, Bareskrim pada Rabu (3/8/2022) malam, melakukan gelar perkara besar.

Hasilnya, menetapkan Bharada E sebagai tersangka atas pembunuhan terhadap Brigadir J. Penetapan tersangka itu melewati serangkain pemeriksaan terhadap 42 orang saksi, mulai dari ahli hingga keluarga Brigadir J. “Dari serangkaian proses penyelidikan, penyidikan, dan alat-alat bukti, kita anggap cukup untuk menetapkan Bharada E sebagai tersangka,” ujar Andi.

Sampai Kamis (4/8/2022) dini hari, tim penyidikan Dittipidum masih memeriksa Bharada E. Tersangka akan langsung ditahan setelah pemeriksaan tersebut. Tim penyidik juga menjadwalkan memeriksa Irjen Sambo dan isterinya Putri Candrawathi Sambo pada Kamis (4/8/2022).

Baca juga : Ditetapkan Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Bharada E Ditahan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement