REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan akan mendaftar sebagai peserta pemilu ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (8/8) pekan depan. Ada alasan khusus di balik pemilihan hari yang bertepatan dengan 10 Muharram dalam kalender hijriyah tersebut.
"Kami tentu berharap ridho dan berkah dari Allah SWT sehingga memilih tanggal dan hari baik dalam mendaftar sebagai peserta Pemilu 2024. Dengan demikian dalam Pemilu 2024, harapan kami Gerindra dan PKB mampu mendapatkan mandat penuh dari rakyat," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda, Kamis (4/8/2022).
Menurut Huda, pemilihan tanggal 10 Muharram telah dikaji secara matang. Dalam sejarah Islam, banyak peristiwa penting yang terjadi pada tanggal tersebut. Di antaranya, 10 Muharram disebut merupakan hari bertobatnya Nabi Adam AS kepada Allah dari dosa-dosanya. Tobat tersebut pun diterima oleh-Nya. Kemudian, berlabuhnya kapal Nabi Nuh AS di Bukit Zuhdi dengan selamat. Hal itu setelah terjadi banjir yang membinasakan umat Manusia.
Peristiwa ketiga, selamatnya Nabi Ibrahim AS dari siksa Namrud. Sang Nabi dapat bebas dari kobaran api yang hendak membakar tubuhnya. Keempat, Nabi Yusuf AS dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah. Kelima, Nabi Yunus AS berhasil keluar dari perut ikan. Adapun peristiwa keenam, yakni disembuhkanya Nabi Ayyub AS oleh Allah dari penyakitnya. Terakhir, selamatnya Nabi Musa AS bersama umatnya kaum Bani Israil dari kejaran Fir'aun di Laut Merah.
"Momentum-momentum tersebut bisa dimaknai sebagai titik balik kemenangan perjuangan para tokoh-tokoh besar dunia. Sehingga kami berharap hal ini menjadi inspirasi bagi perjuangan kerja sama Gerindra dan PKB dalam menghadapi Pemilu 2024," katanya.
Dipilihnya tanggal 10 Muharram ini, lanjut Huda, juga sebagai simbol jika dalam perjuangan politik tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai luhur berdasarkan keyakinan spiritual. Dengan demikian, semua proses perjuangan politik tidak hanya berakhir pada 'siapa' dapat 'apa', tetapi lebih dari itu menjadi media untuk memberikan kemanfaatan lebih besar kepada sesama.
"Pemilihan waktu baik ini menjadi penanda bahwa perjuangan kita di ranah politik ini tidak hanya didasari semangat mengejar kekuasaan semata tetapi juga terinsipirasi dari nilai-nilai luhur agama yang menjadi inspirasi dan suluh perjuangan untuk sesama," katanya.
Huda mengatakan, 10 Muharram juga kerap disebut sebagai Hari Raya Yatim. Sebab, pada momentum ini, umat Islam diharap memberikan penghargaan dan pengayoman kepada para yatim agar mereka tidak merasa sendirian.
"Maka kami berencana sebelum berangkat ke KPU, PKB akan mengelar doa bersama dan santunan kepada para yatim. Dengan demikian keberkahan akan terus mengiringi langkah PKB ke depan," ujar Huda.
Huda menambahkan, kesepakatan Gerindra dan PKB untuk daftar bersama sebagai peserta pemilu merupakan bagian dari upaya kedua belah pihak untuk menyatukan langkah menghadapi pesta demokrasi di tahun 2024. Menurutnya, komunikasi Gerindra dan PKB dari hari ke hari juga kian intensif sehingga diharapkan bisa menghasilkan berbagai keputusan-keputusan terbaik yang bermanfaat bagi rakyat Indonesia.
"Tentu dalam kerja sama politik bertujuan untuk memperkuat posisi kedua belah pihak, tapi lebih dari itu kami berharap kerja sama Gerindra dan PKB memberikan kemanfaatan seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia," katanya.
Pendaftaran Gerindra dan PKB pada Senin (8/8) sebelumnya juga dikonfirmasi Ketua KPU Hasyim Asy'ari. "Gerindra-PKB daftar 8 Agustus," kata Hasyim.