Jumat 05 Aug 2022 05:45 WIB

Hukum Menaruh Tulisan Ayat Alquran dalam Kalung untuk Mencari Berkah

Menggantungkan tulisan ayat Alquran adalah sesuatu yang tercela dalam syariat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Seorang lelaki tua membacakan ayat-ayat Alquran, kitab suci umat Islam, sambil menunggu berbuka puasa di masjid Al-Omari selama bulan suci Ramadhan di Kota Gaza, Rabu, 13 April 2022. Hukum Menaruh Tulisan Ayat Alquran dalam Kalung untuk Mencari Berkah
Foto: AP/Adel Hana
Seorang lelaki tua membacakan ayat-ayat Alquran, kitab suci umat Islam, sambil menunggu berbuka puasa di masjid Al-Omari selama bulan suci Ramadhan di Kota Gaza, Rabu, 13 April 2022. Hukum Menaruh Tulisan Ayat Alquran dalam Kalung untuk Mencari Berkah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran diturunkan untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Bukan untuk terjebak dalam perkara yang tidak bermanfaat dan tidak berguna, misalnya dengan menempatkan tulisan ayat Alquran ke dalam kalung lalu digantung di leher.

Tidak ada seorang pun yang akan mendapat manfaat Alquran, kecuali jika mengamalkannya dan berpegang teguh pada kandungan Alquran. Dengan demikian, menggantungkan ayat Alquran di leher sebagai kalung tentu tidak akan mendatangkan manfaat.

Baca Juga

Menggantungkan ayat Alquran seperti adalah sesuatu yang tercela dalam syariat. Karena, perbuatan tersebut justru mengosongkan kandungan Alquran dan merupakan bentuk ketidakhormatan pada Alquran sebagai kitab suci.

Kecuali jika seorang Muslim membawa Alquran dengan maksud agar mudah membaca dan menghafalnya. Ulama Al-Azhar Kairo Mesir, Syekh Ahmad Al-Sharabasi menjelaskan, Allah SWT menurunkan kitab Alquran untuk menjadi cahaya penerang yang membimbing manusia ke jalan yang benar.

Allah SWT berfirman, "Sungguh, Alquran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar." (QS Al Isra ayat 9)

Tujuan diturunkannya Alquran bukanlah supaya manusia membatasi diri seperti dengannya menjadikannya sebagai jimat atau sejenisnya. Alquran diturunkan untuk diamalkan isinya, ditaati perintah-perintah yang terkandung di dalamnya dan menjauhkan diri dari larangan-larangan yang termaktub dalam Alquran.

Alquran juga bukan agar orang-orang membatasi diri mereka dengan menggantungkan tulisan-tulisan Alquran di rumah atau kantor, termasuk menjadikannya sebagai jimat yang digantung di leher dan dada atau ditaruh di bawah bantal. Bukan juga untuk mengusir setan, mencapai ketenangan pikiran atau untuk ditaruh dalam mobil agar terhindar dari marabahaya. Namun, Alquran adalah petunjuk kehidupan yang membimbing setiap insan di segala aspek kehidupan.

Allah SWT berfirman, "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok; sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik." (QS Al-Kahfi ayat 1-2)

Link artikel asli

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement