Kamis 04 Aug 2022 14:05 WIB

ASEAN: Situasi di Selat Taiwan Bisa Picu Konflik Terbuka

Situasi di Selat Taiwan dapat berujung pada konflik terbuka.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Tentara China yang mengenakan topeng menjaga pintu masuk museum militer di Beijing pada 1 Agustus 2022. Tiongkok mengatakan latihan militer oleh angkatan laut, angkatan udara, dan departemen lainnya sedang berlangsung di enam zona di sekitar Taiwan. Latihan itu didorong oleh kunjungan ke pulau itu Selasa, 2 Agustus, oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi dan dimaksudkan untuk mengiklankan ancaman China untuk menyerang republik pulau yang berpemerintahan sendiri itu sebagai tanggapan atas langkah-langkah untuk memperkuat de factonya. kemerdekaan dari pemerintahan Cina dengan dukungan dari sekutu utama AS
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Tentara China yang mengenakan topeng menjaga pintu masuk museum militer di Beijing pada 1 Agustus 2022. Tiongkok mengatakan latihan militer oleh angkatan laut, angkatan udara, dan departemen lainnya sedang berlangsung di enam zona di sekitar Taiwan. Latihan itu didorong oleh kunjungan ke pulau itu Selasa, 2 Agustus, oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi dan dimaksudkan untuk mengiklankan ancaman China untuk menyerang republik pulau yang berpemerintahan sendiri itu sebagai tanggapan atas langkah-langkah untuk memperkuat de factonya. kemerdekaan dari pemerintahan Cina dengan dukungan dari sekutu utama AS

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- ASEAN telah mendesak para pihak yang terlibat dalam ketegangan di Selat Taiwan menahan diri. Mereka menilai, situasi di sana dapat berujung pada konflik terbuka dan konsekuensi tak terduga.

“(Situasi Selat Taiwan) dapat menyebabkan miskalkulasi, konfrontasi serius, konflik terbuka, dan konsekuensi tak terduga di antara negara-negara besar,” kata para menteri luar negeri (menlu) ASEAN dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis Kamis (4/8/2022).

Baca Juga

Para menlu ASEAN tengah melaksanakan 55th Ministerial Meeting di Phnom Penh, Kamboja. Selaku ketua ASEAN tahun ini, Kamboja berharap deeskalasi dapat terwujud di Selat Taiwan. “Kami berharap deeskalasi terjadi dan kenormalan kembali ke Selat Taiwan,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Kamboja Kung Phoak kepada awak media. Saat ini Kung Phoak juga menjabat sebagai juru bicara ASEAN.

China telah memulai latihan militer terbesar di sekitar Selat Taiwan pada Kamis. Latihan itu dilaksanakan sehari setelah kunjungan Ketua House of Representatives Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei. "Dari pukul 12.00 hari ini hingga pukul 12.00 pada tanggal 7 (Agustus), latihan militer penting Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) sedang berlangsung," kata China Central Television (CCTV) dalam laporannya.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement