REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adaro Energy Indonesia Tbk membangun pusat persemaian tanaman hutan di Kalimantan Selatan. Pusat persemaian yang dibangun oleh Adaro merupakan bagian dari 30 pusat persemaian yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo.
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya Bakar menjelaskan, melalui pusat persemaian ini maka Indonesia bisa memiliki bibit tanaman hutan sebagai bagian utama dari pemulihan hutan lindung. Siti menjelaskan, Presiden ingin pusat persemaian ini masif di Indonesia untuk bisa menjadi pondasi ketahanan pangan dan energi.
"Sekaligus untuk melakukan pemulihan lingkungan hidup. Kami di LHK sangat mengapresiasi langkah aktif swasta dalam turut serta melestarikan lingkungan," ujar Siti di Jakarta, Kamis (4/8).
Siti menjelaskan ada 30 pusat persemaian yang dibangun kerja sama antara KHLK, Kementerian PUPR dan juga melibatkan swasta. Salah satunya adalah Pusat Persemaian di wilayah Liang Anggang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang merupakan wilayah operasional PT Adaro Energi Indonesia Tbk.
"Kami sangat mengapresiasi langkah dunia usaha tentunya juga Adaro untuk bisa mencapai target ini. Indonesia sudah mencanangkan mitigasi untuk menunjukan aksi iklim dalm target kinerja yang pendekatan terstruktur. Kerjsama dengan pihak swasta adalah bukti nyata komitmen Indonesia," ujar Siti.
Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir menjelaskan sebagai perusahaan nasional, Adaro berkomitmen untuk terus berkontribusi bagi Indonesia yang lebih baik. Apalagi, menurut Garibaldi keterlibatan Adaro dalam pembangunan Pusat Persemaian ini bukanlah langkah yang baru karena Adaro sendiri sudah berpengalaman dalam persemaian bibit untuk langkah reklamasi lahan bekas tambang milik Adaro.
"Kami juga memilih Kalimantan Selatan untuk lokasi pusat persemaian mengingat kami ingin berkontribusi lebih bagi tanah yang sudah memberikan kami penghidupan ini," ujar Garibaldi.
Garibaldi juga menjelaskan berbekal dengan pengalaman Adaro dalam rehabilitas lahan, pengelolaan hutan dan juga rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS), Adaro yakin mampu berkontribusi banyak dalam melestarikan lingkungan Indonesia.
Rencananya, pembangunan Pusat Persemaian ini akan berlangsung selama tujuh bulan kedepan. Nantinya akan ada 10-12 juta batang per tahun yang bisa dihasilkan dari pusat yang dibangun Adaro ini.
"Pusat persemaian ini akan kami bangun di lahan seluas 10-15 hektare. Kami juga siap dan berkomitmen mengalokasikan sumber daya yang kami punya untuk bisa melestarikan kembali lahan kritis," ujar Garibaldi.