Kamis 04 Aug 2022 16:43 WIB

Belajar dari Penanganan Awal Covid-19, Prof Zubairi: Jangan Anggap Enteng Cacar Monyet

Meski memiliki fatalitas rendah, cacar monyet tetap tidak bisa dianggap enteng.

Red: Reiny Dwinanda
Seorang pria di Spanyol kedapatan naik Metro Madrid dengan tubuh penuh ruam cacar monyet. Indonesia diserukan untuk tidak menganggap enteng kasus cacar monyet seperti respons awal terhadap Covid-19 dahulu.
Foto: Dok Arturo M Henriques
Seorang pria di Spanyol kedapatan naik Metro Madrid dengan tubuh penuh ruam cacar monyet. Indonesia diserukan untuk tidak menganggap enteng kasus cacar monyet seperti respons awal terhadap Covid-19 dahulu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan Prof Zubairi Djoerban menyerukan semua pihak untuk tidak menganggap enteng penyakit cacar monyet meski penyakit ini memiliki tingkat fatalitas rendah. Ia mengingatkan respons awal Indonesia terhadap Covid-19 bisa menjadi pelajaran berharga.

"Meski suspek cacar monyet di Jawa Tengah belum pasti statusnya, saya harap Indonesia tidak anggap enteng seperti awal Covid-19," kata Prof Zubairi saat dihubungi di Jakarta, Kamis (4/8/2022).

Baca Juga

Prof Zubairi memperkirakan kemungkinan besar cacar monyet sudah masuk ke Indonesia, namun belum terdeteksi. Apalagi, sudah lebih dari 75 negara melaporkan kasus infeksi virus monkeypox.

Cacar monyet diketahui dapat menyebar melalui droplet, kontak ruam, keropeng, dan cairan tubuh. Kain seperti tempat tidur atau pakaian penderita juga dapat menjadi media penularan.

"Yang diperlukan adalah kewaspadaan tinggi untuk menghindari penyebaran lebih lanjut dan risiko kematian karena reaksi tubuh tiap orang berbeda," kata Prof Zubairi yang juga ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement