Jangkauan KKN UGM Dinilai Perlu Diperluas
Rep: Yusuf Assidiq/ Red: Fernan Rahadi
Rektor UGM Prof Ova Emilia saat berbicara dalam acara UGM Menyapa Alumni di Sumatra Utara yang berlangsung di Hotel Adimulia, Medan, Sumatra Utara, Rabu (3/8/2022) malam. | Foto: Republika/Yusuf Assidiq
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta selama ini telah mampu menjangkau wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa. Hasilnya pun sangat dirasakan oleh masyarakat yang menjadi lokasi tujuan KKN tersebut.
Oleh karenanya, mengemuka harapan agar jangkauan wilayah KKN mahasiswa UGM ini bisa diperluas agar bisa membantu masyarakat di lebih banyak wilayah. Hal itu mengemuka dalam acara UGM Menyapa Alumni di Sumatra Utara yang berlangsung di Hotel Adimulia, Medan, Sumatra Utara, Rabu (3/8/2022) malam.
Hadir dalam kesempatan itu antara lain Rektor UGM Prof Ova Emilia, Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni Arie Sudjito, Ketua Umum Kagama Ganjar Pranowo yang hadir secara virtual, serta para anggota Kagama Sumut.
Seperti disampaikan Wakil Ketua 4 Pengda Kagama Sumut, Dwi Purwanti, mahasiswa KKN UGM telah pula berkiprah di wilayah provinsi ini. Kegiatan ini pun mendapat respons yang positif terutama dalam turut membantu pembangunan kesejahteraan di Sumut.
Kendati demikian, untuk lebih memperbesar manfaat KKN ini, ia mengharapkan wilayah cakupan kegiatan itu bisa diperluas di 33 kabupaten/kota yang ada. "Di provinsi ini masih ada lokasi-lokasi yang mengalami ketertinggalan, seperti di kawasan pegunungan Pakpak Barat dan wilayah-wilayah pemekaran, nah ini butuh perhatian dari kalangan akademisi, termasuk UGM," ujarnya.
Ia menilai, dengan adanya program dan kontribusi dari mahasiswa KKN, dapat mengangkat potensi wilayah setempat dan meningkatkan taraf hidup warga. "Semoga semangat UGM untuk pemberdayaan masyarakat dapat diaplikasikan oleh para mahasiswa yang tengah menjalankan program KKN," jelas dia.
Sementara itu, Ketum Kagama Ganjar Pranowo mengakui masih banyak persoalan yang muncul dari daerah. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana akademisi dapat ikut berkontribusi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.
"Perlu eksekusi di lapangan untuk membantu problem-problem di masyarakat. Saya kira sangat tepat jika KKN mahasiswa UGM membawa berbagai hasil riset agar diterapkan di wilayah," katanya.
Rektor UGM Prof Ova Emilia menyambut baik usulan tersebut. Ia juga menegaskan kegiatan KKN pada dasarnya adalah untuk berkontribusi menuntaskan permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Terkait kegiatan KKN pula, rektor menekankan perlunya kolaborasi dengan perguruan tinggi di tiap daerah. Saat ini, papar dia, UGM sudah menjalin kerja sama dengan kampus yang ada di Serang (Banten), NTT, dan NTB guna menangani masalah sampah, stunting, dan lainnya.
"Dengan sinergi yang terjalin antarperguruan tinggi ini, tentu dampaknya akan lebih besar dan efektif dalam mewujudkan perbaikan-perbaikan secara komprehensif," ujarnya.