REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran buku Islamic Book Fair (IBF) kembali diadakan setelah setahun sempat ditiadakan. Acara tersebut sudah diselenggarakan sejak Rabu (3/8/2022) hingga Ahad (7/8/2022) di Jakarta Convention Center (JCC). IBF tidak hanya acara pameran buku, tetapi ada lomba, talkshow, dan bedah buku yang dihadiri sejumlah penulis serta tokoh-tokoh publik
Salah seorang tokoh yang turut meramaikan adalah Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar. Dalam acara tahun ini, dia dipercaya sebagai penasihat IBF.
"Bagi saya IBF adalah sebuah jihad intelektual untuk mengembangkan kekuatan umat Islam di Indonesia seperti yang kita harapkan. Islam sebagai rahmatan lil alamin, sebagai kekuatan pembangunan masyarakat bangsa. Pun Islam sebagai faktor yang mendamaikan bangsa," kata Prof Nasaruddin.
Lewat acara ini, dia berharap dapat memperluas wawasan masyarakat. Dia mengimbau kepada masyarakat agar jangan menyia-nyiakan kesempatan emas seperti ini yang terjadi hanya setahun sekali.
"Kesempatan ini langka, sekali dalam setahun. Buku akan banyak didiskon besar-besaran. Ajak anak-anak kita, teman, keluarga, rekreasi buku. Anak-anak diperkenalkan buku dan tokoh-tokohnya. Selamat kepada Islamic Book Fair," ujarnya.
Untuk jadwal hari ini akan ada talk show peluncuran buku Panduan Literasi Digital untuk Guru Madrasah yang dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Dr H Zainut Tauhid Sa'adi, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Prof Dr H Muhammad Ali Ramdhani, dan Penulis Rahmat Hidayatullah. n