REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) turut berpartisipasi pada agenda Islamic Book Fair (IBF) 2022. Ditjen Bimas Islam menempati stan dan melaksanakan beberapa kegiatan pada IBF 2022.
Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin menjelaskan, IBF adalah agenda yang strategis dan menjadi tempat untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait literatur keagamaan, khususnya pada literatur keislaman.
"Kami mengapresiasi dan bahkan berpartisipasi untuk turut bersama meningkatkan literasi masyarakat dan literasi umat tentang literatur-literatur keislaman," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (4/8).
Menurut Kamaruddin, antusiasme masyarakat terhadap penyelenggaraan IBF ini sangat tinggi. Dengan menempati stan, Kemenag ingin memanfaatkan momentum ini untuk menyebarlusakan program dan kebijakan Bimas Islam dalam menjalankan amanah sebagai pemerintah yang mengurus masalah-masalah keagamaan di Indonesia.
"Buku-buku terbitan Bimas Islam kita pamerkan semua di situ. Ada buku tentang moderasi agama, KUA, waris, dan urusan-urusan keagamaan lainnya. Kebetulan Bimas Islam menerbitkan beberapa buku, kita pamerkan di situ dan juga kita berikan kepada pengunjung sesuai dengan stok yang ada," ujarnya.
Selain itu, stan Bimas Islam juga menyediakan 1.000 Alquran untuk dibagikan kepada para pengunjung. "Kita menyiapkan (mushaf) Alquran, karena kita ada percetakan Alquran, kita bagikan kepada pengunjung sesuai ketersediaan stok. Ada 1.000 Alquran yang disediakan di sana, untuk dibagi-bagikan kepada pengunjung," katanya.
Kamaruddin melanjutkan, kegiatan lain juga digelar khususnya kepada generasi milenial, di antaranya dengan membuat kegiatan kuis kepada pengunjung. Dia berharap, IBF ini terus berlanjut karena memiliki peran yang strategis untuk meningkatkan literasi masyarakat di bidang perbukuan dan keagamaan.
"IBF ini berkontribusi besar, saya berharap ini terus dilanjutkan setiap tahun dan terus mengajak masyarakat untuk mengunjunginya," tutur dia.