Kamis 04 Aug 2022 19:43 WIB

Pemerintah Dorong Produksi Minyak Makan Merah Alternatif Minyak Goreng Sawit

Masyarakat perlu diedukasi soal kelebihan minyak makan merah dari sisi kesehatan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja mengontrol kualitas kemasan minyak goreng di dalam pabrik pengolahan minyak kelapa sawit. ilustrasirang disela pantauan Tim Satgas Pangan Polda Jawa Tengah dan Forkopimda Kota Semarang di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (29/3/2022). Dalam kunjungan itu Satgas Pangan Polda Jateng bersama Forkopimda Kota Semarang memantau serta mengamankan alur distribusi minyak goreng dari pabrik hingga pemasaran guna mengamankan stok jelang bulan Ramadhan.
Foto: Antara/Aji Styawan
Pekerja mengontrol kualitas kemasan minyak goreng di dalam pabrik pengolahan minyak kelapa sawit. ilustrasirang disela pantauan Tim Satgas Pangan Polda Jawa Tengah dan Forkopimda Kota Semarang di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (29/3/2022). Dalam kunjungan itu Satgas Pangan Polda Jateng bersama Forkopimda Kota Semarang memantau serta mengamankan alur distribusi minyak goreng dari pabrik hingga pemasaran guna mengamankan stok jelang bulan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendorong hilirisasi produk minyak sawit dari para industri untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit. Salah satunya, hilirisasi berupa produk minyak makan merah yang dapat menjadi alternatif minyak goreng sawit.

Deputi Kemenko Perekonomian, Musdalifah Machmud, mengatakan, Malaysia sebagai salah satu produsen sawit dunia lebih dulu mengembangkan produk minyak makan merah dan menjadi salah satu andalan produknya.

Baca Juga

"Padahal, kita juga sudah mengerti teknologinya. Harapan saya minyak makan merah ini jadi salah satu preferensi untuk konsumsi minyak goreng," kata Musdalifah dalam pembukaan Focus Group Discussion Gapki Sumatera Utara yang ditayangkan secara virtual, Kamis (4/8/2022).

Ia menuturkan, pemerintah bersama para pemangku kepentingan di sektor perkelapasawitan juga perlu memulai untuk mengedukasi masyarakat soal kelebihan minyak makan merah dari sisi kesehatan.

Apalagi, saat ini, isu minyak goreng sawit sedang sensitif lantaran persoalan harga yang tinggi dan kelangkaan yang sempat terjadi."Sekarang kita dorong pekebun rakyat tidak hanya mengurus kebun tapi bisa membentuk koperasi dan mampu melakukan hilirisasi dengan teknologi yang efisien," katanya.

Musdalifah mengingatkan, ke depan tantangan terhadap sawit akan semakin besar. Permintaan global terhadap minyak sawit akan tetap tinggi setelah negara-negara yang semula menjadikan sawit pilihan terakhir kini berlomba memperebutkan sawit.

"Ini tantangan sekaligus kita perlu cari solusi agar kita juga bisa memenuhi kebutuhan global," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement