Kamis 04 Aug 2022 21:01 WIB

BCA Syariah Catat Pertumbuhan Pembiayaan 19,6 Persen

Ekonomi yang makin positif jadi momentum BCA Syariah untuk menyalurkan pembiayaan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Bank BCA Syariah. PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatat penyaluran pembiayaan tumbuh 19,6 persen sebesar Rp 7 triliun. Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, aktivitas perekonomian masyarakat yang kembali menggeliat turut mendorong sektor usaha untuk kembali berekspansi.
Foto: dok. Republika
Bank BCA Syariah. PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatat penyaluran pembiayaan tumbuh 19,6 persen sebesar Rp 7 triliun. Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, aktivitas perekonomian masyarakat yang kembali menggeliat turut mendorong sektor usaha untuk kembali berekspansi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatat penyaluran pembiayaan tumbuh 19,6 persen sebesar Rp 7 triliun. Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan, aktivitas perekonomian masyarakat yang kembali menggeliat turut mendorong sektor usaha untuk kembali berekspansi.

"Kondisi ekonomi yang makin positif ini menjadi momentum yang baik bagi BCA Syariah untuk menjalankan fungsi intermediasi dalam menyalurkan pembiayaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Yuli dalam paparan Kinerja BCA Syariah Semester I 2022, Kamis (4/8).

Baca Juga

Pertumbuhan pembiayaan terjadi di semua segmen baik komersial, konsumer maupun UMKM. Portofolio pembiayaan komersial masih menopang penyaluran pembiayaan BCA Syariah dengan komposisi 71,7 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp 5 triliun.

Diikuti oleh portofolio pembiayaan UMKM dengan komposisi 24,2 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp 1,7 triliun. Sementara pembiayaan konsumer tumbuh sebesar 109,8 persen atau dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemampuan perusahaan dalam menjaga kualitas aktiva serta menjaga keseimbangan aset dan liabilitas yang optimal tercermin dalam laba perusahaan yang terus tumbuh. Tercatat pada Juni 2022, BCA Syariah membukukan pertumbuhan Laba Sebelum Pajak sebesar 31,6 persen dengan jumlah Rp 58,2 miliar, dan Laba Sesudah Pajak tumbuh dengan jumlah persentase yang sama menjadi Rp 45,4 miliar.

Direktur BCA Syariah Pranata menyampaikan, BCA Syariah masih dapat melakukan ekspansi bisnis. Didukung dengan rasio kecukupan modal di level 38,9 persen dan likuiditas yang memadai dengan tingkat FDR di 88,7 persen.

"Kemampuan Bank untuk menghimpun dana dapat dilihat pada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat 16,3 persen menjadi Rp 7,9 triliun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 6,8 triliun," katanya.

Pertumbuhan DPK ditopang oleh perolehan dana pada produk tabungan yang tumbuh 32,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sementara Giro tumbuh 16,0 persen. Pertumbuhan tabungan mendorong meningkatnya perolehan CASA sehingga mencapai 38,4 persen dari total DPK.

Pertumbuhan CASA BCA Syariah turut diikuti dengan peningkatan aktivitas transaksi perbankan. Per semester I 2022, volume transaksi digital BCA Syariah terbanyak adalah melalui mobile banking dengan jumlah pengguna yang tumbuh signifikan sebesar 46 persen (yoy). Sementara frekuensi transaksi mencapai 2,6 juta transaksi, mencapai 56 persen dari total transaksi nasabah yang dilakukan melalui BCA Syariah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement