Jumat 05 Aug 2022 06:57 WIB

PAN: Sinergi Erick dan Kejakgung Harus Tetap Terjaga

Ada keseriusan untuk melaksanakan program bersih-bersih di BUMN.

Jaksa Agung Republik Indonesia Sanitiar Burhanuddin (kanan) bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri) menyampaikan keterangan saat konferensi pers di Kejaksaan Agung Republik Indonesia,
Foto: Republika/Thoudy Badai
Jaksa Agung Republik Indonesia Sanitiar Burhanuddin (kanan) bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri) menyampaikan keterangan saat konferensi pers di Kejaksaan Agung Republik Indonesia,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi meminta kerja sama Kejaksaan Agung (Kejakgung) dan Kementerian BUMN dalam pemberantasan korupsi tetap terjaga. Kegiatan bersih-bersih BUMN harus terus dilakukan.

Viva mengaku mengapresiasik semangat tinggi Menteri BUMN Erick Thohir dan Kejakgung dalam membersihkan BUMN dari budaya korupsi. Menurutnya, kerja sama tersebut adalah keseriusan untuk membersihkan BUMN dari praktek korupsi.

“Ada keseriusan untuk melaksanakan program bersih-bersih di BUMN dalam kerangka menciptakan pemerintahan yang bersih (clean government) dan pemerintahan yang baik (good governace),” kata Viva Yoga, Kamis (4/8/2022).

Sejak Kementerian BUMN dipimpin Erick Thohir, kata Viva, BUMN seakan memiliki napas lebih segar dan mengganti suasana yang lebih baru. Erick Thohir mampu melakukan reformasi struktur, lembaga, dan budaya di BUMN.

“Gerakan reformasi di internal BUMN ini tentu menjadi tantangan yang tidak ringan. Bagaimana usaha efisiensi, efektivitas, dan digitalisasi BUMN agar outward looking bersaing dengan raksasa ekonomi dunia,” tuturnya.

Gebrakan-gerbrakan ET ini tidak akan mudah tanpa dukungan dari berbagai pihak, tidak terkecuali Kejakgung. Karenanya butuh dukungan yang besar agar cita-cita membersihkan BUMN dari praktek korupsi dapat terwujud tuntas.

Untuk memaksimalkan upaya-upaya yang sudah dilakukan tersebut, Viva berharap agar tiga hal ini dapat dilakukan ET ke depannya. Pertama, menciptakan struktur kelembagaan yang berorientasi pada efisiensi dan efektivitas serta mengedepankan aspek digitalisasi sampai artificial inteligence (AI) agar mampu berkompetisi dengan perusahaan multinasional.

Kedua, Merekrut sumber daya manusia yang memiliki integritas, skill, kapasitas, dan sikap profesionalitas dalam mengelola organisasi. “Tidak menjadi penampung veteran politik,” sindirnya.

Ketiga, mengembangkan budaya organisasi yang berorientasi pada hasil sesuai dengan indikator performance. Sudah tidak boleh lagi ada lintah darat yang menghisap darah BUMN sehingga BUMN menjadi bangkrut dan mati.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement