Jumat 05 Aug 2022 10:30 WIB

IHSG Menguat, Saham Konsumer Big Cap Jadi Incaran Investor

IHSG dibuka menguat ke posisi 7.064,36.

Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). IHSG pada hari ini, Jumat (5/8/2022), dibuka menguat 17,72 poin atau 0,25 persen ke posisi 7.064,36.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). IHSG pada hari ini, Jumat (5/8/2022), dibuka menguat 17,72 poin atau 0,25 persen ke posisi 7.064,36.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) jelang akhir pekan berpotensi menguat di tengah pelemahan harga minyak global. IHSG pada hari ini, Jumat (5/8/2022), dibuka menguat 17,72 poin atau 0,25 persen ke posisi 7.064,36. 

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,83 poin atau 0,38 persen ke posisi 1.003,78."Untuk hari ini IHSG berpotensi melanjutkan penguatan. Harga minyak global kembali melanjutkan pelemahanke bawah 90 dolar AS per barel. Kondisi ini semakin menurunkan kekhawatiran inflasi dan meningkatkan konfidensi investor asing untuk masuk kembali ke pasar saham Indonesia," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (5/8/2022).

Baca Juga

Saham-saham komoditas berbasiskan ekspor dinilai akan mengalami tekanan oleh kondisi tersebut, namun saham-saham yang berbasiskan permintaan dari dalam negeri akan diuntungkan oleh kondisi itu. Pelaku pasar juga akan mulai melirik saham konsumer berkapitalisasi besar atau big cap yang tertekan akhir-akhir ini.

Dari eksternal bursa saham Amerika Serikat bergerak variatif tadi malam. Pelaku pasar masih menantikan rilis data tenaga kerja non pertanian atau non-farm payroll.Data tersebut akan dirilis pada Jumat malam. Berdasarkan konsensus, pada Juli diperkirakan terdapat penambahan 258 ribu tenaga kerja, lebih rendah dibandingkan penambahan sebesar 372 ribu pada Juni.

Pelaku pasar ingin melihat apakah kondisi tenaga kerja terpengaruh oleh kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve (TheFed), dalam menaikkan suku bunga acuan. Bursa Eropa bergerak sedikit menguat pada perdagangan kemarin. Bank Sentral Inggris menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin dari 1,25 persen menjadi 1,75 persen, kenaikan terbesar dalam 27 tahun terakhir.

Sementara itu bursa Asia bergerak menguat pada perdagangan kemarin. Pasar mulai mengalihkan fokus dari ketegangan geopolitik China-AS. Saham Alibaba melonjak 5 persen jelang rilis kinerja kuartal II 2022.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 194,94 poin atau 0,7 persen ke 28.127,14, Indeks Hang Seng naik 4,53 poin atau 0,02 persen ke 20.178,57, dan Indeks Straits Times meningkat 13,8 poin atau 0,42 persen ke 3.283,66.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement