Jumat 05 Aug 2022 12:29 WIB

Pelosi: Kunjungan Kami tidak Mengubah Status Quo Taiwan

Kunjungan Pelosi mendorong China mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Taiwan, Ketua DPR AS Nancy Pelosi, kiri, dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melambai selama pertemuan di Taipei, Taiwan, Rabu, 3 Agustus 2022. Ketua DPR AS Nancy Pelosi, bertemu pejabat tinggi di Taiwan meskipun ada peringatan dari China, mengatakan pada hari Rabu bahwa dia dan para pemimpin kongres lainnya dalam delegasi yang berkunjung menunjukkan bahwa mereka tidak akan meninggalkan komitmen mereka terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
Foto: ap/Taiwan Presidential Office
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Kepresidenan Taiwan, Ketua DPR AS Nancy Pelosi, kiri, dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melambai selama pertemuan di Taipei, Taiwan, Rabu, 3 Agustus 2022. Ketua DPR AS Nancy Pelosi, bertemu pejabat tinggi di Taiwan meskipun ada peringatan dari China, mengatakan pada hari Rabu bahwa dia dan para pemimpin kongres lainnya dalam delegasi yang berkunjung menunjukkan bahwa mereka tidak akan meninggalkan komitmen mereka terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi pada Jumat (5/8/2022) mengatakan, kunjungannya ke Taipei tidak akan mengubah status quo Taiwan. Kunjungan Pelosi ke Taiwan mendorong China mengadakan latihan tembakan langsung di perairan sekitar Taiwan, dengan lima rudal mendarat di zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.  

"Kami telah mengatakan sejak awal bahwa perwakilan kami di sini bukan tentang mengubah status quo di Taiwan atau kawasan. Pemerintah China tidak senang bahwa persahabatan kami dengan Taiwan kuat," ujar Pelosi dalam konferensi pers setelah bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.  

Baca Juga

"Ini adalah bipartisan di House of Representative dan Senat, yang menyatakan dukungan luar biasa untuk perdamaian dan status quo di Taiwan," kata Pelosi menambahkan.

Pelosi melakukan sejumlah kunjungan ke negara Asia seperti Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang. Kunjungan Pelosi ke Taiwan telah membuat China geram dan mendorong negara tersebut menggelar latihan militer yang dimulai pada Kamis (4/8/2022)  sehari setelah Pelosi meninggalkan Taiwan.

Latihan tersebut melibatkan tembakan langsung di perairan dan di wilayah udara di sekitar perairan Taiwan. Jepang mengatakan, lima dari sembilan rudal China ditembakkan mendarat di zona ekonomi eksklusif (ZEE).  Tokyo mengajukan protes diplomatik atas insiden itu. Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi, mengatakan, insiden ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Pelosi memuji demokrasi Taiwan, serta keberhasilan ekonomi dan catatan hak asasi manusia. Pelosi mencatat bahwa Taiwan adalah negara Asia pertama yang mendukung LGBTQ.

"Faktanya adalah, saya telah berulang kali mengatakan jika kita tidak berbicara untuk hak asasi manusia di China karena kepentingan komersial, kita kehilangan semua otoritas moral untuk berbicara tentang hak asasi manusia di mana pun di dunia. China memiliki beberapa kontradiksi dan beberapa hal mengerikan terjadi terhadap Uighur. Faktanya, itu telah dicap sebagai genosida," kata Pelosi.

Pelosi mengatakan, AS dan Jepang akan bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Wilayah pulau-pulau di selatan Jepang, letaknya lebih dekat ke Taiwan daripada Ibu Kota Tokyo. Jepang telah memperingatkan bahwa, intimidasi China terhadap Taiwan menimbulkan peningkatan ancaman keamanan nasional.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement