REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju pertumbuhan ekonomi kuartal II 2022 tembus 5,44 persen. Industri manufaktur menjadi sektor lapangan usaha yang memberikan sumbangan terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Kepala BPS, Margo Yuwono, menyampaikan, lapangan usaha industri manufaktur selama kuartal II tercatat tumbuh 4,01 persen year on year (yoy).
Meski angka pertumbuhan turun dari kuartal sebelumnya yang tembus 5,07 persen, industri menyumbang 17,84 persen kepada pertumbuhan ekonomi atau yang terbesar dari total 17 lapangan usaha yang dicatat BPS.
Lebih detail, Margo menjelaskan, industri tekstil dan pakaian jadi mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi yakni hingga 13,74 persen yoy. Kinerja positif industri tekstil didorong oleh peningkatan permintaan pakaian jadi saat momen Ramadhan dan Idul Fitri.
Selain industri tekstil dan pakaian, industri pada sektor makanan dan minuman juga mencatat pertumbuhan positif hingga 3,68 persen. "Pertumbuhan ini juga didorong peningkatan konsumsi saat Ramadhan dan Idul Fitri, namun tertahan oleh menurunnya ekspor CPO dan minyak goreng," kata Margo.
Ia menambahkan, setelah industri, sektor pertambangan juga menjadi penyumbang terbesar. Sektor ini mencatat pertumbuhan 4,01 persen dan menyumbang 13,06 persen terhadap total PDB.
Menurut Margo, industri pertambangan melanjutkan tren pertumbuhan yang impresif dan telah tumbuh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya.
Penyumbang terbesar ketiga yakni oleh sektor pertanian. "Pertanian mencatat pertumbuhan 1,37 persen dan menyumbang 12,98 persen," katanya.
Pertumbuhan sektor pertanian, terutama disumbang dari sektor perikanan yang tumbuh 2,73 persen didorong oleh peningkatan produksi perikanan tangkap dan budidaya. Selain itu, tanaman pangan juga tumbuh 1,12 persen yang didorong peningkatan produksi tanaman padi dan optimalisasi lahan.