Jumat 05 Aug 2022 17:01 WIB

Peluncuran Buku Literasi Digital Dorong Majukan Madrasah Hadapi Tantangan Digital

Literasi digital penting agar para pelajar Madrasah.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Hafil
Peluncuran Buku Literasi Digital Dorong Majukan Madrasah Hadapi Tantangan DIgital. Foto:    Ilustrasi Siswa Madrasah
Foto: dok. Republika
Peluncuran Buku Literasi Digital Dorong Majukan Madrasah Hadapi Tantangan DIgital. Foto: Ilustrasi Siswa Madrasah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pameran buku Islamic Book Fair (IBF) tahun 2022 dipenuhi dengan sejumlah acara menarik. Misal, peluncuran buku, seperti yang terjadi pada Kamis (4/8/2022) malam. Penerbit Erlangga bekerja sama dengan Direktorat Jenderal pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) mengadakan acara peluncuran buku dan talkshow yang bertema Kecakapan Berpikir Komputasional Menyongsong Madrasah Melek Digital.

Peluncuran tersebut dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Dr H. Zainut Tauhid Sa'adi, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Prof H. Muhammad Ali Ramdhani, dan penulis Rahmat Hidayatullah. Dalam acara ini, Rahmat mengatakan saat ini masih banyak orang yang menggunakan media digital dan media sosial (medsos) untuk hal-hal negatif, seperti memaki dan melakukan praktik yang tidak sejalan dengan prinsip kewarganegaraan.

Baca Juga

Rahmat menjelaskan faktanya sekarang orang menggunakan medsos tidak untuk merajut persahabatan atau persatuan. Dia menyebutnya dengan penggunaan media asosial karena itu tidak sesuai dengan makna sejati dari sosial.

"Oleh karena itu, literasi digital penting agar para pelajar kita menggunakan medsos sesuai dengan makna otentiknya," kata Rahmat di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (4/8/2022) malam.

Di tengah kondisi serba digital ini, ada harapan besar di masa depan bahwa madrasah menjadi garda depan dalam menguatkan pendidikan Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut, guru madrasah yang sebagai stake holder utama mempunyai tanggung jawab besar untuk mendidik siswa sehingga mereka mempunyai wawasan interaktif berpikir kompatusional.

Para guru bisa memanfaatkan dua buku yang diluncurkan ini, yaitu Panduan Literasi Digital bagi Guru Madrasah dan Panduan Berpikir Komputasional bagi Guru Madrasah.

"Di antara bahasannya adalah literasi digital, konsekuensi digital, dan keterampilan digital, " ujar dia.

Selain itu, penulis juga mengelaborasi beberapa pandangan tentang literasi digital dari beberapa lembaga internasional, seperti UNESCO dan UNICEF. Tak lupa juga, penulis membahas sejumlah istilah kompetensi literasi digital.

"Ada banyak istilah-istilah buku yang perlu dipahami melalui seluk beluk literasi digital, seperti digital security, digital safety, digital rights, digital identity, dan lain-lain," tambahnya.

Sementara itu, untuk buku kedua adalah Panduan Berpikir Komputasional bagi Guru Madrasah. Buku tersebut agar mendorong guru dapat mengintegrasikan pemikiran komputasional dalam aktivitas mendidik sehari-hari.

Dalam buku itu dibahas tentang konsep dan komponen keterampilan berpikir komputasional. Yang jelas, kedua buku tersebut penting tidak hanya bagi guru madrasah tetapi guru di sekolah umum agar dapat beradaptasi di era perkembangan teknologi digital. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement