Jumat 05 Aug 2022 17:59 WIB

Klaim Harmonis, Ini Alasan AHY Daftarkan Demokrat ke KPU tanpa Nasdem-PKS

Ketum AHY mengatakan Demokrat sudah rencana datangkan ketua DPD ke KPU.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bilal Ramadhan
Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono mendaftarkan Partai Demokrat ke KPU, Jumat (5/8/2022). Ketum AHY mengatakan Demokrat sudah rencana datangkan ketua DPD ke KPU.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono mendaftarkan Partai Demokrat ke KPU, Jumat (5/8/2022). Ketum AHY mengatakan Demokrat sudah rencana datangkan ketua DPD ke KPU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat mengaku masih menjalin komunikasi intens dan harmonis dengan Nasdem dan PKS. Meskipun, partai berlogo mercy itu mengakui memang belum mendapatkan kesimpulan dari sejumlah komunikasi yang mereka telah lakukan.

Pada akhirnya, ketiga partai pun daftar sebagai peserta pemilu dalam waktu yang berbeda ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Nasdem dan PKS mendaftar kan diri sebagai peserta pemilu pada 1 Agustus lalu namun datang di jam yang berbeda.

Baca Juga

Sedangkan Demokrat mendaftar pada Jumat (5/8). Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, (AHY) lantas menjelaskan alasan mereka tidak mendaftar pada saat yang bersamaan. Dia mengatakan, Demokrat memang sudah merencanakan datang dan menghadirkan para ketua DPD partai.

"Ini banyak juga yang kepala daerah disini ada wagub, ada bupati, ada wakil walikota dan juga anggota DPD dan DPR RI seluruh Indonesia," kata AHY.

Terkait koalisi, AHY mengaku masih belum mendapatkan kesimpulan apapun dengan Nasdem dan PKS. Kendati, dia menyampaikan bahwa komunikasi tetap berjalan dengan sangat baik dan chemistry semakin terbangun sambil berharap ada jalan kebersamaan.

"Kapan ya kira kira? nanti lah ya," kata AHY saat ditanya soal kesimpulan dan deklarasi koalisi dengan Nasdem dan PKS.

Terkait harmonisasi komunikasi, Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Golkar berencana mendaftar ke KPU secara bersamaan pada Senin (8/8) nanti. Ketiga partai tersebut tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hal serupa juga dilakukan Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kedua partai tersebut bakal mendaftar pada Rabu (10/8) nanti. Keduanya direncanakan bakal menggelar piagam deklrasi untuk koalisi usai pendaftaran tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement